×

Iklan

Iklan

BKS PTN Barat Sepakat Memfokuskan Tiga Topik Penelitian

21 Februari 2018 | 21.06 WIB Last Updated 2018-02-21T14:06:43Z


Padangpanjang – 31 orang wakil rektor Perguruan Tinggi, yang tergabung dalam Forum Wakil Rektor Bidang Akademik Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri wilayah Indonesia bagian Barat (BKS PTN Barat), sepakat memfokuskan tiga topik penelitian sebagai riset konsorsium dalam pertemuan yang dilaksanakan di Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Rabu (21/2).

Ketua BKS PTN bagian Barat, Prof Dr Ujang Rahman mengatakan pertemuan yang dilaksanakan 3 kali setahun ini secara periodik membahas isu-isu aktual terkait pengembangan pendidikan perguruan tinggi. Dan pada tahun 2018 ini, ada 3 topik yang akan dikembangkan, yakni cassava (ubi kayu), hutan sosial dan kelautan.

“Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, pada tanggal 23 hingga 25 Februari nanti akan ada pertemuan ketua lembaga penelitian, anggota BKS barat bersama 31 pewakilan rektor PTN di Aceh. Mereka akan mematangkan rencana tersebut, dan tahun ini juga kita akan mulai riset,” papar Ujang Rahman kepada Pasbana.com usai pertemuan.



Ujang Rahman menambahkan, topik-topik yang akan dikembangkan tersebut mendukung konstalasi pemerintah dalam melakukan akselerasi pembangunan, yang sesuai dengan prioritas pemerintah. Dan hasil riset ini merupakan bentuk sumbangan kepada pemerintah.

Nanti akan ada ending produknya, lanjut Ujang Rahman, seperti penelitian terhadap cassava, di Sumatera Utara telah berhasil memproduksi tepung terigu, dan Universitas Lampung dengan produk berupa pengganti beras. 

“Nanti kelautan juga begitu, hampir semua daerah mempunyai hutan mangrove, untuk menjaga kelestarian lingkungan dan biota laut. Dan hutan sosial, kita ingin memberikan sumbangan kepada pemerintah, agar status hutan-hutan yang berada ditengah tengah masyarakat jelas, agar tidak terjadi konflik antar pemerintahan, masyarakat dan industri,” lanjut Ujang Rahman. 



Ujang Rahman berharap, pemerintah dapat menyikapi potensi ini dalam bentuk pendanaan khusus dari Kementerian Riset dan Tekhnologi pada Dirjen Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Dan kita juga berharap perhatian dari pemerintah, karena kita sudah mulai bergerak dan perlu dukungan dari pemerintah, baik dukungan berbentuk fasiltas maupun dalam bentuk pendanaan, sehingga apa yang menjadi program BKS PTN dapat terwujud dengan baik,” harap Ujang Rahman. 

Sementara itu,Kasubdit Riset Dasar pada Kemenristekdikti, Adhi Indra Hermanu menyebut pihak pemerintah dalam hal ini sangat merespon dan mendorong. Bahkan sampai ke tingkat guru besar yang mencapai lebih kurang 6 ribu orang diwajibkan untuk melakukan penelitian-penelitian sesuai disiplin ilmu masing-masing.

“Hingga saat ini jumlah guru besar yang digaji pemerintah itu hanya berkisar 30 orang yang telah melakukan penelitian. Termasuk di antaranya yang tergabung dalam forum wakil rektor, merupakan salah satu yang sangat disupport kementerian untuk melahirkan berbagai produk ketahanan,” ungkap Adhi.



Disamping itu, Pembantu Rektor I Bidang Akademik ISI Padangpanjang, Ediwar S.Sn M.Hum Ph. D mengaku sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan BKS PTN Bagian Barat sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Meski baru tergabung dua tahun belakangan, ISI merasakan banyaknya azaz manfaat keikutsertaan kampus seni itu dalam forum wakil rektor tersebut.

“ISI sudah mensejajarkan diri dengan puluhan PTN di wilayah Barat Indonesia ini. Bahkan dalam banyak hal termasuk penyelenggaraan seleksi masuk perguruan tinggi. Tidak hanya itu, ISI juga mendapatkan ruang untuk dipertimbangkan dalam hal penelitian dan riset yang didanai kementerian,” tutur Ediwar. (Delma)
×
Kaba Nan Baru Update