Notification

×

Iklan

Iklan

Mantan Panglima TNI 2013 Kunjungi Ponpes Nurul Yaqin

17 Maret 2018 | 12.39 WIB Last Updated 2018-03-17T05:39:40Z
Teks foto: Moeldoko saat memberikan sambutan di Ponpes. Nurul Yaqin.



Padang Pariaman -- Kepala Staf Kepresidenan Purn. Jenderal TNI Moeldoko berkunjung sekaligus silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Kec. Enam Lingkung selesai Shalat Jum' at (16/3) kemarin.

Sampai di tujuan ia di Sambut langsung oleh  pimpinan Ponpes. Nurul Yaqin Idarussalam Tk. Sutan dan pimpinan ponpes nurul yaqin di 14 cabang dan dinanti sekitar 900 orang santriwan/wati.

Pada kunjungannya tersebut Purn. Jend. TNI Moeldoko di dampingi Deputi dua dan empat staf kepresidenan.
Selain itu turut hadir, Rektor Unand Padang, tokoh agama sumbar Boy Lestari, Fauzi Bahar, serta didampingi Kajari Pariaman Efrianto, Dandim 0308 Let. Arh Hermawansyah, Kapolres Padang Pariaman dan Bupati Ali Mukhni.

Di awal sambutan Moeldoko menceritakan sejarah kehidupannya dari seorang keluarga petani yang hidup dalam serba kekurangan.

"Bayangkan saja ketika sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah, minta sepeda sama orang tua, namun karena tidak punya uang maka bapak saya tidak bisa membelikannya," ujar mantan Panglima TNI 2013 itu.

Jangankan juga sepeda katanya lagi, sepatupun orang tua dia tidak bisa membelikannya. Ia pun mengatakan, ketika kecil ia hidup di surau sama sepertihalnya orang kampung di ranah minang.

"Ketika itu saya di asuh oleh seorang Kiyai yang namanya Slamet, "Kejamnya Luar biasa" ungkap putra asal Kediri itu disambut tawa para santriwan/wati di perumahan Ponpes Nurul Yaqin.

Jam 4 pagi itu kita sudah bangun sambungnya, kalau terlambat bisa kena rotan." Tidak seperti anak jaman sekarang  banyak yang cengeng, mungkin karena ada HAM," katanya lagi kembali terdengar suara gelak tawa santri.

Disamping sekolah anak kediri itu juga membantu orang tuanya bertani menanam jagung, tembakau dan kedele.

"Panen padi ketika zaman itu pakai tangan bukan, pakai mesin kaya sekarang. Dan saya juga tidak bisa membayangkan bisa menjadi seorang Jenderal hingga menjabat sebagai seorang Kepala Staf Kepresidenan seperti sekarang," ujar pria kelahiran 1957 itu.

Alumnus AKABRI 1981 tersebut kembali memberikan semangat pada pimpinan dan santri Ponpes. " Bahwa surau dan pondok pesantren merupakan tempat pembentukan karakter sebuah bangsa dan ini harus kita yakini sepenuhnya, karena sebagian besar masyarakat indonesia adalah beragama islam," pungkasnya.

Ia juga menegaskan, lemah dan kuatnya suatu bangsa hingga bisa menguasai dunia," intinya kehadiran pesantren dan mushalla lah menjadi faktor penentunya," tutur bapak dua anak itu. 

Pada kesempatan yang sama Bupati Padang Pariaman mengatakan, bahwa sebelum ke Ponpes. Nurul Yaqin Moeldoko menyempatkan diri shalat Jum'at di Mesjid Agung SB.

Ia juga mengatakan bahwa alumni Nurul Yaqin tersebar di 34 Provinsi yang ada di Indonesia dan sudah ada yang profesor yaitunya Duski Samad. (rel/warman)



×
Kaba Nan Baru Update