Notification

×

Iklan

Iklan

Kerugian PT. IJM Akibat Kerusuhan Warga Simpang Tonang Mencapai 2 Milyar

24 Mei 2018 | 14.52 WIB Last Updated 2018-05-24T07:52:10Z


Pasaman - Warga Nagari Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman Sumbar diduga telah melakukan perusakan  terhadap aset PT. IJM dan mengakibatkan kerugian mencapai 2 Miliar lebih, Rabu (23/05/18). 

Mengenai keterangan dan kronologi kejadian ini tim Pasbana.com berhasil mengkonfirmasi Edo, Humas PT. IJM melalui via selulernya, Berikut pers rilis PT. IJM.

Hari Rabu (23/05/18) telah terjadi insiden penyerangan dan pengerusakan atas fasilitas basecamp PT IJM, meliputi fasilitas produksi seperti bangunan processing plant berikut peralatan dan perlengkapan produksi didalamnya, kemudian beberapa unit power generator dan fasilitas mess karyawan. 

Kejadian ini diawali kericuhan antara dua kelompok masyarakat pada hari Selasa (22/05/18), dimana salah satu kelompok merupakan supplier bahan baku bangunan berupa semen. Saat ini basecamp PT IJM masih dalam tahapan konstruksi dan sudah hampir selesai.



Kericuhan antara dua kelompok masyarakat pada hari Selasa, sedianya telah dibubarkan oleh aparat kepolisian yang menjaga disekitar fasilitas basecamp PT IJM. Namun kejadian siang hari tersebut berbuntut lebih panjang, dimana PT IJM memperoleh informasi akan adanya upaya penyerangan ke fasilitas basecamp PT IJM. 

Pada hari Rabu (23/05/18) selepas tengah malam, sekumpulan warga yang berjumlah kurang lebih seratusan orang mulai bergerak menuju basecamp PT IJM. Upaya kelompok tersebut berhasil digagalkan oleh aparat gabungan TNI-POLRI dari Kodim 0305 Pasaman  serta Polres Pasaman Timur. Kelompok masyarakat ini terbukti membawa senjata tajam serta bom molotov, yang berujung pada diamankannya 46 orang dari kelompok tersebut.

Sewaktu aparat gabungan TNI-POLRI akan kembali ke markasnya dengan membawa serta anggota masyarakat yang diamankan, ditengah jalan rombongan dihadang oleh sekelompok masyarakat dengan jumlah yang jauh lebih besar. Sempat timbul ketegangan antara warga masyarakat dan aparat gabungan TNI-POLRI, dimana Dandim beserta sejumlah anggotanya sempat disandera oleh kelompok masyarakat tersebut. 

Ketegangan itu akhirnya berujung pada dibakarnya satu unit mobil dari Polres serta pengrusakan atas dua unit mobil milik Polres dan Kodim. 

Kelompok masyarakat ini menuntut dibebaskannya 46 orang warga yang telah ditahan sebelumnya. Guna menjaga agar situasi dan kondisi tetap kondusif dan tidak tereskalasi semakin tak menentu, Kapolres memutuskan untuk melepaskan 46 orang warga.

Ternyata kejadian pada Rabu dinihari tersebut masih berbuntut lebih panjang. Pada siang harinya terindikasi tengah terjadi pengumpulan kurang lebih 300 orang warga masyarakat yang akan kembali melakukan penyerangan ke fasilitas basecamp PT IJM. 

Melihat eskalasi situasi yang sangat tidak kondusif, maka diputuskan untuk melakukan evakuasi terhadap karyawan dan pekerja dari basecamp PT IJM.

Fasilitas basecamp PT IJM yang telah dikosongkan tersebut menjadi target pengerusakan oleh kelompok masyarakat tersebut, dengan cara pembakaran maupun menghancurkan fasilitas dan peralatan yang berada didalam basecamp.

Insiden ini sangat disesali karena telah mencoreng upaya pemerintah terkait investasi di Indonesia,

Perseroan sangat menyesali atas terjadinya insiden ini dan Perserian berharap akan dapat segera dilakukan investigasi yang mendalam atas insiden ini, khususnya oleh pemerintah daerah Pasaman maupun pemerintah provinsi Sumatera Barat.

“Sejatinya konsesi pertambangan emas milik PT IJM ini merupakan tambang emas pertama di Sumatera Barat yang beroperasi dengan memiliki aspek legalitas yang komplit. Perseroan terus berupaya untuk mengikuti dan memenuhi segala regulasi yang terkait dengan pertambangan
kerugian 2 Milyar lebih, dan akan kita serahkan masalah ini ke pihak berwajib, sebut Edo. (Gani)
×
Kaba Nan Baru Update