Notification

×

Iklan

Iklan

One Decade For All Tour De Singkarak 2018

04 November 2018 | 19.15 WIB Last Updated 2018-11-04T12:15:16Z



Batusangkar-- Ajang bergengsi kelas dunia Tour de Singkarak memasuki satu dekade. 10 tahun sudah balap sepeda Internasional ini digelar tanpa putus sejak tahun 2009 lalu. Pada tahun 2018 ini 15 team manca negara dan 5 tim nasional akan turut ambil bagian.

Dengan tema, "one decade for all", 10 tahun untuk semua, adalah sebagai upaya dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia agar ajang ini terus bergulir dan menjadi kalender ivent nasional.

Sejumlah etape pun harus dilalui para pembalap dengan bonus yang beragam siap menunggu disetiap finish etape. Sepanjang 1.267 kilo meter di 16 kabupaten/kota se- Provinsi Sumatera Barat, para pembalap kelas dunia ini akan melintas.

Memperebutkan bonus hadiah juga tidak sedikit. Rp.2,3 miliar APBN dikucurkan untuk ajang olah raga balap sepeda ini. Dari itu pemprov dituntut memberikan yang terbaik bagi tamu-tamu luar dan dalam negeri ini. Di samping marwah negara juga daerah tempat digelarnya perhelatan tingkat dunia itu.

Kabupaten Tanah Datar Luak Nan Tuo yang mendapat giliran tuan rumah finish di etape III, yaitunya di Istano Basa Pagaruyung. Namun Tanah Datar akan dilalui tiga stage yaitu stage I Minggu start Lapangan Kantin Bukittinggi-Kab. Tanah Datar- Kab. Sijunjung(122,7 KM). Selasa, pada stage III, start di Kabupaten Solok dan finish di Kabupaten Tanah Datar (100,6 KM) dan Jum'at stage VI start Kota Solok finish di Kota Payakumbuh (103,5 KM) juga akan melewati Kabupaten Tanah Datar.



Tanah Datar sebagai daerah wisata memiliki aneka atraksi budaya dan berbagai kesenian tradisional yang khas dan spesifik. Alangkah baiknya jika itu ditampilkan saat para pembalap melewati wilayah Tanah Datar terutama ditempat-tempat masyarakat berkumpul menyaksikan.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma, Sabtu (03/11) saat jumpa pers dengan awak media di gedung Indo Jolito Batusangkar. "Untuk meriahkan acara ini kita bisa suguhkan misalnya kesenian talempong pacik, gandang, dan musik tradisional lainnya, " jelas Wabup.

Pada kesempatan itu Wabup juga mengimbau kepada masyarakat untuk memasang marawa dan umbul-umbul disepanjang jalur yang dilewati pembalap agar lebih semarak, menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, tidak memarkir kendaraan yang akan mengganggu pembalap, tidak melepas hewan ternak maupun hewan peliharaan, mengerahkan massa terutama pelajar dan himbauan lain yang dirasa penting.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Tanah Datar Abdul Hakim sebutkan jika peluncuran event TdS 2018 sebagai ajang balap sepeda bertaraf Internasional yang memadukan promosi wisata dan olah raga atraktif  telah dilaksanakan di Jakarta 22 Oktober yang lalu.

TdS akan berlangsung dari tanggal 04-11 November mendatang dengan opening ceremony dan grand start di Kota Bukittinggi, ucap Abdul Hakim.

Untuk negara peserta tahun 2018 ini, dia sebutkan diantaranya, Indonesia, Malaysia, Laos, Netherland, Korea, Philipines, China, Vietnam, Australia, Iran, Thailand, Germany, Cambodia, dan Jepang.

Stage III Selasa 6 November kita Tanah Datar kebagian finish pembalap yang mana start di Dermaga Singkarak-Saniang Baka-Pasar Paninggahan-Malalo-Batipuh Selatan-Batu Taba-Ombilin-Saniang Baka-Simpang Payo-Simpang Kubu Karambia-Pariangan-Simabur-Pasar Batusangkar-Gedung Maharajo Dirajo-Pagaruyung-Saruaso-Bukit Gombak-Piliang-SD Bertingkat Dobok-Pincuran Tujuh-Pasar Batusangkar-Gedung Maharajo Dirajo-Simpang Pos-Istano Basa Pagaruyung (finish) 100,6 Km.

Di Istano Basa Pagaruyung para pembalap akan dijamu makan bajamba dan dihibur dengan kesenian minang, tutupnya.

Turut hadir saat jumpa pers tersebut Kabag Humas dan Protokol Syahril, S.Sos, Kepala Kantor Kesbangpol, Forkopimda dan undangan lainya. (Irfan F)
×
Kaba Nan Baru Update