Notification

×

Iklan

Iklan

Riza Falepi : Penegak Hukum Perda Kota Payakumbuh Masih Lemah

06 Desember 2018 | 19.28 WIB Last Updated 2018-12-06T12:28:58Z



Payakumbuh - Sebanyak 50 orang lebih peserta Diskusi Panel dalam Memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2018 berkumpul dalam kegiatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Aula Pertemuan Hotel Mangkuto Payakumbuh, Kamis (6/12).

Bertemakan "Save Your Life, Tolak Pekat dan Cegah HIV/AIDS bersama KPA Kota Payakumbuh", acara ini dibuka langsung Walikota Payakumbuh Riza Falepi, tampak hadir Kapolres Kota Payakumbuh Endrastyawan Setyowibowo, Dandim 03/06 50Kota Letkol Kav. Solikhin, Ketua LKKS Henny Riza Falepi, Ketua P2TP2A Machdalena, Ketua KNPI Ahmad Ghanny, perwakilan Pemuda Pancasila, Karang Taruna, LKAAM, Appal, Bundo Kanduang, PKK, RKPP, Sapma, HMI, IMM dan organisasi lainnya yang ada di Kota Payakumbuh.

Sekretaris KPA Kota Payakumbuh Fahman Rizal, mengatakan, acara ini adalah sebagai tindak lanjut Deklarasi 5 November 2018, tujuannya untuk terus menggalakan anti pekat dan HIV/AIDS di Kota Payakumbuh agar dapat menekan dan mencegah terjadinya penyimpangan dan timbul kesadaran di masyarakat, maka perlu diadakan Diskusi Panel untuk melahirkan ide-ide yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada pemerintah.

Sementara itu Walikota Payakumbuh dalam sambutannya buka-bukaan dengan Perda Kota Payakumbuh yang kelemahannya masih banyak, tidak serta merta bisa diandalkan langsung, sudahlah perda lemah, kadang-kadang penegak hukumnya juga lemah. Dan masyarakat diharapkan bisa untuk serta menolong dukung penegakan hukum di Kota Payakumbuh.

"Kalau bisa masyarakat bikin spanduk tolak bencong mangkal, sebagai walikota saya sangat ingin sekali masyarakat melakukan itu untuk mensupport pemko, membangun kesadaran bersama adalah kewajiban kita selaku warga Kota Biru, karena ini adalah salah satu kebutuhan kita bersama," ujar Riza.

Disamping itu, Riza menyebutkan untuk permasalahan HIV/AIDS di Kota Payakumbuh disebabkan prilaku menyimpang yang menjadi faktor penyebab penularan virus ini. Perlu dilahirkan hasil diskusi dari kegiatan ini yang bisa memberikan andil dalam pelaksanaan pemerintahan di Kota Payakumbuh.

"Apalagi penyebab HIV/AIDS terbanyak di Payakumbuh karena perilaku seks menyimpang seperti LGBT, saya selaku walikota menekankan pelaku LGBT Don't talk about human right kalau gak paham, karena disini kita masih punya Adat, orang minang lebih paham tentang HAM, hak asasi apa itu para pelaku LGBT," tutur Riza diselingi tawa hadirin.

Riza Falepi menekankan bagaimana masyarakat Kota Payakumbuh untuk maju dan kompetitif, orang-orang yang akan ikut andil dalam pembangunan di Kota ini adalah tokoh yang bisa melahirkan undang-undang yang sesuai dengan kebutuhan daerah, bukan yang bertentangan dengan itu.

"Saya berharap dalam diskusi ini mampu dilahirkan rekomendasi, apa kesepakatan tertulis dan berikan kepada saya, jadikan sebagai follow up atas nama masyarakat kepada pemerintah, semoga kota ini makin baik, bisa diharapkan, dan menjadi contoh bagi orang lain. Mari bangun bersama, kami ingin terus meningkatkan pembangunan di Kota Payakumbuh, walaupun pertumbuhan ekonomi masih belum terlalu meningkat, namun kita sudah berada diatas rata-rata, dan semoga kesejahteraan mampir ke kota kita," pungkas Riza. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update