Notification

×

Iklan

Iklan

Polres Padanganjang Gelar Konferensi Pers Penganiayaan Terhadap Santri Ponpes Nurul Ikhlas

14 Februari 2019 | 19.40 WIB Last Updated 2019-02-14T19:33:14Z


Padangpanjang – Kepolisian Resor (Polres) Padangpanjang menggelar konferensi pers terkait  kasus kekerasan terhadap seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ikhlas, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (14/2) di Mako Polres setempat. 

Kapolres Padangpanjang AKBP. Cepi Noval, SIK melalui Kasat Reskrim IPTU. Kalbert, SH mengatakan, kasus kekerasan yang dialami Robby (17) diduga dilakukan oleh 19 temannya hingga korban tidak sadarkan diri pada Minggu (10/2).

“Jumlah santri yang terlibat kasus kekerasan terhadap santri Robby bertambah. Awalnya 17 santri, namun dari hasil intrograsi penyidik diduga dua orang santri lainnya juga terlibat dan sudah kita periksa,” jelas Kalbert didampingi Kabag Ops, Kompol Rudi Munandar, SH, MH dan Kapolsek X Koto AKP. Rita Suryanti.

Kalbert mengatakan, dikarenakan kasus ini melibatkan anak dibawah umur, untuk itu perkara akan ditangani  secara khusus oleh penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk ditindaklanjuti. “Perkara akan segera digelar, dan penyidik Satreskrim Polres Padangpanjang akan panggil pihak Ponpes untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” sebutnya.

Kalbert mengungkapkan, tindak kekerasan bermula diduga karena perilaku korban yang mengambil barang santri-santri lain tanpa izin. Tindakan korban memicu kejengkelan santri lain sehingga melakukan tindak kekerasan, yang dilakukan berulang kali pada malam hari, mulai Kamis (7/2), Jumat (8/2) serta Minggu (10/2) lalu.

"Pemukulan dilakukan santri-santri tersebut di kamar asrama putra lantai dua. Dan disana kita mengamankan barang bukti sepasang sepatu boot dan tangkai sapu patah yang diduga dipakai untuk menganiaya korban. Hingga kini kami masih coba mengumpulkan barang bukti lainnya," katanya.

Sementara itu, Pengawas Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Firmansyah saat diwawancarai pihaknya mengakui telah kecolongan dalam pengawasan santri sehingga tidak mengetahui ada tindak kekerasan terjadi di kamar asrama putra.

Pihak Ponpes mengetahui hal tersebut, sebut Firmansyah, setelah korban dibawa ke RSUD Padangpanjang. Pihak rumah sakit mengatakan korban tidak sadarkan diri setelah telah mengalami penganiayaan.

“Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, para santri melaporkan kepada pengawas bahwa temannya tidak sadarkan diri, dengan alasan korban telah mengalami kerasukkan. Menanggapi hal tersebut kami membawa kerumah sakit, dan barulah disana kita mengetahui hal tersebut,” pungkasnya. (Del)

Berikut video penjelasan kronologis pengeroyokan yang menimpa Roby dari Pengawas Sekolah di Ponpes Nurul Ikhlas, Firmansyah ;

×
Kaba Nan Baru Update