Notification

×

Iklan

Iklan

Alat Berat Excavator Rolling di Jalan Nagari Taruang-taruang, Pemuda Protes Karena Timbulkan Kerusakan Pada Jalan

24 Juni 2019 | 23.53 WIB Last Updated 2019-06-24T16:53:22Z
Alat berat yang ditengarai milik Pemkab Solok yang dirolling di jalan Nagari Taruang-taruang ( foto : Nal )

Solok   – Alat berat jenis Excavator yang diduga akan digunakan untuk Pembangunan jalan  Nagari Taruang Taruang saat melintas di Jorong Sawah Baruah dan Jorong Pangkua Kaciak Nagari Taruang Taruang , Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok , Senin (24/06/2019)  sempat terhenti karena pemuda protes atas excavator yang di rollingkan di jalan hotmix, karena berpotensi merusak jalan yang sudah ada.

Excavator tersebut telah dirollingkan sekitar 3.5 km di sepanjang jalan Jorong Sawah Baruah dan Jorong Pangkua Kaciak Nagari Taruang Taruang, jalan tersebut adalah jalan yang  menghubungkan Nagari Siaro aro,Sungai Durian, Bukit Bais dan Taruang Taruang.

Excavator tersebut sempat tertahan sekitar beberapa waktu. karena pemuda meminta alat berat jenis Excavator tersebut jangan dirollingkan di sepanjang  jalan kabupaten ini. Mereka berharap kepada pihak yang berkompeten dan pihak yang terkait serta bertanggung jawab tentang alat ini agar menjaga jalan yang telah ada. 

Sebab beberapa bulan yang lalu Nagari Siaro aro akan memasukkan alat berat melalui jalan ini dilarang oleh pemuda, namun sekarang pihak yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja merolling -kan alat berat tersebut di jalan tersebut.

Gotong royong pemuda dan masyarakat Taruang-taruang beserta TNI/Polri membangun jalan beberapa waktu yang lalu

Hal ini bisa berpotensi merusak jalan. Pemuda berharap agar jalan ini selalu kita jaga. Hal tersebut karena  jalan merupakan urat nadi bagi perkembangan ekonomi masyarakat sudah sepatutnya semua pihak menjaga dan memelihara bersama terang Mardius, seorang pemuda kreatif anak Nagari Taruang Taruang  yang selalu berbuat dan memelihara jalan ini tanpa mengharap apa apa.

Dikatakan Mardius, pihaknya sangat kecewa karena jalan tersebut sebelumnya telah rusak parah, yang semenjak dibangun hingga alami kerusakan, belum tersentuh oleh pemerintah untuk memperbaikinya, lebih kurang 25 tahun lamanya.

Namun  berkat kerjasama pihak donatur dari perantau dan pemuda serta sinergi TNI dan Polri telah bersusah payah gotong royong dalam perbaikan jalan yang rusak tersebut sehingga  telah dapat kita nikmati bersama.

Untuk itu, Mardius kecewa atas tindakan pihak yang tidak bertanggung jawab dengan merollingkan excavator di jalan ini, yang sangat di sayangkan alat excavator tersebut adalah milik Pemda Kabupaten Solok, yang seharusnya operator dan pihak terkait dalam menjalankan alat berat ini bekerja sesuai dengan SOP yang ada,terang Mardius.


Wendri Marion,  Ketua pemuda jorong Sawah Baruah juga menyayangkan kurangnya koordinasi pemerintahan nagari dengan pemuda. Sebaiknya antara pemerintahan nagari dan pemuda saling berkoordinasi dan bersinergi sehingga tidak terjadi miskomunikasi serta bisa saling memberi masukan antara pemerintahan nagari dan pemuda dalam pembagunan maupun kegiatan yang lain pemuda tidak akan menghambat dan menginterpensi kegiatan yang ada dinagari kita selaku pemuda akan selalu mendukung dan support setiap kegiatan yang ada, ungkapnya.

Saat dikonfirmasi kepada pihak operator alat berat  DN menurut pengakuannya selaku operator, sudah dikonfirmasikan kepada pihak penyewa bahwa  dia sudah menjelaskan bahwa mobil trado dari Pemda tidak bisa dipakai untuk mengangkut excavator tersebut ke lokasi Nagari Taruang Taruang karena jalan yang dilalui pendakian dan tikungan tajam sangat berbahaya kalau pakai mobil trado Pemda karena mobilnya kapasitas kecil. 

Namun karena permintaan dari pihak si penyewa dan kesepakatan dari pemerintahan nagari setuju untuk dirollingkan alat di jalan Hotmix maka alat berat Jenis Excavator tersebut di rollingkan.

Ada permintaan dari operator untuk menyarankan agar menyewa mobil trado yang bisa melalui jalur Sungai Lasi- Tarung-tarung tersebut namun pemerintahan nagari dan TPK tidak mau karena biaya terlalu mahal, terangnya.

Menurut pengakuan Kasi Pembagunan, Mon Suhendra alat berat tersebut disewa untuk menggali dan membersihkan embung Nagari Taruang Taruang, disewa alat Rp 150.000.-/jam diluar operator dan minyak alat berat, serta untuk mobilisasi alat  dibayar sekitar 8 juta,  terang Mon Suhendra.

Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Solok  Effia Vivi Fortuna.AD,ST,MM melalui sambungan WhatsApp,  beliau meragukan alat berat yang dipakai adalah milik Pemda Kabupaten Solok karena alat Pemda merknya CAT dan masih baru, terang Kadis PU, dan seandainya memang benar  alat berat tersebut milik Pemda, kita akan panggil dan tegur operator alat tersebut, jelasnya.

Kadis PUPR Kabupaten Solok mengaku sudah melakukan konfirmasi dengan Kepala Alkal bahwa memang alat berat tersebut adalah alat milik Pemda yang disewa oleh Wali nagari Tarung-tarung dan baru mobilisasi dengan kendaraan pengangkut trado.

" Namun ketika tiba di puncak, ndak tadaki jika alat masih di trado , maka alat diturunkan sementara untuk sampai kembali ke jalan datar, " menurutnya. (Nal)
(Nal).
×
Kaba Nan Baru Update