Notification

×

Iklan

Iklan

20 Sasaran Silek Tradisional Minangkabau, Terpilih Untuk Menjadi Penampil pada Galanggang Silek Lanyah II (2019) di Kota Padangpanjang

22 Agustus 2019 | 23.12 WIB Last Updated 2019-08-23T08:45:45Z

Pasbana.com -- "Galanggang Silek Lanyah II" kembali akan digelar di Kota Padang Panjang pada tanggal 1 September 2019 mendatang. 

Seperti diketahui, Galanggang Silek Lanyah merupakan bahagian dari event  Alek Minangkabau Silek Retreat, salah satu event silek internasional yang sudah menjadi icon kota Padangpanjang. Galangang Silek Lanyah ini dikhususkan untuk mengapresiasi peserta lokal Sumatera Barat, dan sesi hiburan untuk peserta Internasional.

Pada kegiatan Alek Minangkabau Silek Retreat I (2017) MSR Foundation bersama Dinas Pariwisata Kota Padangpanjang telah sukses menyeleanggarakan "Galanggang Silek Lanyah I" melibatkan 40 Sasaran Silek yang ada di Sumatera Barat  dengan 80 penampilan, serta beberapa penampilan hiburan oleh peserta Internasional .Pada Galanggang Silek Lanyah  kali ini ( Galanggang Silek Lanyah II) , penyelenggara mengusung konsep berbeda dari Alek Minangkabau Silek Retreat I yang diadakan pada tahun 2017 lalu. 

Konsep Galanggang Silek Lanyah I adalah perlombaan koreografi silek Minangkabau, dengan penilaian koreografi oleh dari beberapa juri. Konsep Galanggang Silek Lanyah II, adalah Program Literasi Silek Minangkabau, dan saat kegiatan Galanggang murni pertunjukan serta silaturami tanpa ada penilaian koreografi. 

Latar belakang perubahan konsep  Galanggang Silek Lanyah II ini adalah :
Kurangnya literasi kebudayaan khususnya untuk silek tradisional Minangkabau.Literasi budaya silek dimaksudkan di sini adalah aktivitas silek yang menitik beratkan kepada kajiaan-kajian silek secara ilmiah dalam bentuk penulisan, penggalian sejarah, hingga perkembangan silek tradisi itu sendiri ditengah kemajuan teknologi.

Kurangnya galanggang silek Minangkabau dengan konsep yang berbeda. Gagasan ini dirumuskan dengan memperhatikan perkembangan aktivitas silek tradisional yang semakin berkembang. Banyak pola dan bentuk kegiatan silek tradisional yang diadakan oleh penggiat-penggiat silek tradisional dengan tujuan dasar pelestarian. Kegiatan pada umumnya berbentuk festival perlombaan dengan penilaian koreografi dengan standar tertentu, kemudian habis begitu saja setelah mendapatkan sang juara.

Kurangnya penghargaan kepada para pengabdi silek tradisional Minangkabau. Meski pengabdi silek di beberapa  tempat tidak begitu mengharapkan penghargaan atas apa yang telah mereka lakukan, namun kami menganggap pemberian penghargaan itu penting sebagai bentuk apresiasi dari apa yang telah mereka perbuat untuk pelstarian silek Minangkabau.

Banyaknya pergeseran nilai-nilai pakam tradisi silek tradisional Minangkabau. Seiring perkembangan silek, pakam-pakam silek itupun semakin berubah. Hal ini tidak akan dapat dibendung, namun dengan program literasi silek, kita bisa melacak perubahan-perubahan tersebut, untuk pengetahuan kebudayaan,dan mengupayakan melestarikan aspek yang masih dapat dijaga.

Berkurangnya gezah nama besar silek tradisional  Minangkabau di mata Dunia. Silek Minangkabau yang pada dasarnya kekayaan budaya asli Minangkabau. Namun saat ini, dirasakan hal tersebut semakin berkurang. Silek Minangkabau seakan tidak lagi menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Berangkat dari latar belakang yang telah di utarakan di atas, kegiatan Galanggang Silek Lanyah II ini mememiliki tujuan sebagai berikut :

Menggiatkan aktivitas literasi budaya silek Minangkabau. Dengan giat dan berkerkembangnya literasi budaya ini, diharapkan kedepannya semakin menggeliat aktivitas pengkajian silek secara ilmiah dan akademis. Aktivitas Silek tidak hanya semata diterapkan dan dilestarikan dalam bentuk konvensional saja, namun juga mengikuti perkembangan keilmuan budaya, dan kemajuan teknologi.

Adanya apresiasi kepada para pelestari silek, khususnya pengabdi serta penggiat silek yang ada di Sumatera barat. Dengan adanya apresiasi ini diharapkan adanya catatan-catatatan mengenai tokoh-tokoh pelestari Silek Tradisional Minangkabau yang akan tercatat dalam sejarah untuk masa yang akan datang.

Menyajikan bentuk festival silek dengan bentuk yang berbeda dari kebayakan festival silek yang sedang menjamur di Sumatera Barat. hal ini akan terligat dalam perbedaan konsep dan bentuk kegiatan.  

Hal ini diharapkan menjadi dinamika yang positif dalam perkembangan festival silek tradisional Minangkabau. Bentuk Apresiasi ini tidak hanya memberikan penghargaan saja, namun juga dalam bentuk publikasi.
Menggali kembali pakam-pakam lama silek tradisional Minangkabau. Hal ini diharapkan agar terjadinya penelusuran akar-akar lama kebudayaan Silek Tradisi Minangkabau, dimana akar-akar lama itu merupakan sumber asal dari ilmu silek yang berkembang pada saat ini.

Menanamkan doktrin-doktrin originalitas pakam silek tradisional minangkabau kepada pelaku-pelaku silek internasional. Dengan adanya upaya ini, diharapkan pelaku-pelaku silek internasional yang telah menghadiri Galanggang Silek Lanyah II ini mampu menjadi duta-duta budaya Silek Tradisional Minangkabau di dunia internasional.

Mengupayakan membangkitkan kembali kejayaan serta nama besar silek Minangkabau di daerahnya sendiri maupun dunia internasional.

Program literasi Silek Minangkabau ini dilakukan melalui proses kurasi yang dilakukan oleh MSR Foundation, dengan menentukan sasaran silek yang menjadi penampil, sekaligus menerima penghargaan sebagai " Sasaran Pelestari Terbaik"  saat Galanggang Silek Lanyah II. 

Dari 43 tulisan yang masuk ke email penyelenggara, MSR Foundations telah menentukan 20 sasaran terpilih yaitu : 

1. Silek Harimau Minangkabau Kayutanam Kab. Padang Pariaman

2. Silek Tuo Tanjung Bungo Batu Patah Pagaruyung Kab. Batusangkar

3. Persatuan Silat luncu Pauh Duo Kab. Solok Selatan

4. Perguruan Silek Tradisi Limbago Budi Kab. Solok

5. silek bungo Kalapak Balam Kab. Padang Pariaman.

6. Perguruan Silek Harimau Buluah Nagari Kamang Hilia Kab. Agam

7. Bamban Sapakat Kab. Solok Selatan

8. Sasaran Sakato Minangkabau Semen Padang.

9. Galuik Baringin Limo Suku Kab. Agam

10. Silek Tuo  Pusako Minang Kota Bukittinggi

11. Silek Kuciang  Bapaluak Kec. Lareh Sago Halaban Kab. Limo Puluah Kota

12. Perguruan Talago Biru Indonesia Cabang Kota Padang

13.Silek Tuo PS. Baringin Sakti Tarusan Kamang.Kab. Agam

14. Ambun Sakaki Lubuk Kilangan Kota Padang

15. PS. Karang Indah Kab.Padang Pariaman.

16. Sitjudan Kota Bukittinggi

17. Perguruan Silek Awa Nan Kalam Kota Padang Panjang

18. Silek Tuo Pagu Pagu cab. Kabupaten Solok

19. Perguruan Talago Kumbang Kab. Tanah Datar

20. Perguruan harimau Kurai Kota Bukittinggi.

Penyelenggara berharap,kegiatan ini nantinya dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian,pengembangan serta pemanfaatan kebudayaan, kususnya silek tradisional Minangkabau, karena sejatinya silek Minangkabau, merupakan salah satu kekayaan Budaya Minangkabau yang sudah sangat mendunia yang perlu tetap kita jaga dan lestarikan keberadaanya.(**)
×
Kaba Nan Baru Update