Notification

×

Iklan

Iklan

Siswi Pelajar SMA Di Bukittinggi Jadi Korban Pemerkosaan Tiga Remaja

15 Agustus 2019 | 19.47 WIB Last Updated 2019-08-15T12:47:28Z
Korban saat menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Bukittinggi ( Dok.PosmetroPadang)

BUKITTINGGI – Siswi pelajar SMA di Kota Bukittinggi yang baru berusia 15 tahun secara tragis menjadi korban pemerkosaan oleh tiga remaja dipekarangan belakang salah satu SMA di Kota Bukittinggi.
Dan tindakan tak beradab ini terulang hingga dua kali di tempat yang sama dengan pelaku yang sama.

Kejadian tersebut cukup mengguncang psikologis korban yang memang berusia dibawah umur.

Keluarga korban yang tidak terima atas perbuatan bejat itu, mendatangi Mapolres Bukittinggi untuk membuat laporan Selasa (13/8) yang tergeristrasi dengan nomor LP/216/VIII/2019.

Dalam laporan tersebut korban sebut saja Bunga. masih berusia 15 dan berstatus pelajar telah disetubuhi sebanyak dua kali oleh pelaku RK (16), RZ (18) dan DL (18). 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bukittinggi, AKP Andi Mohammad Akbar Mekuo mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari korban dan sudah diteruskan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) untuk ditindaklanjuti dengan memintai keterangan korban. 

“Dalam proses pembuktian, kita juga melakukan visum terhadap korban. Dugaan sementara, berdasarkan keterangan korban, yang melakukan mencabulinya berjumlah tiga orang dan sudah dua kali dilakukan di belakang sekolah tempat korban bersekolah,” kata AKP Andi.

AKP Andi menjelaskan terungkapnya kasus itu, karena orang tua korban merasa curiga dengan korban yang sering bermenung padahal korban biasanya sangat ceria. Curiga telah terjadi sesuatu, orang tuanya membujuk korban untuk menceritakan apa masalah yang dialami. Korban yang semula enggan bercerita, setelah didesak, akhirnya mau bercerita. 

“Kepada orangtuanya, korban mengaku kalau telah disetubuhi dan dicabuli oleh pelaku di belakang salah satu sekolah tersebut sebanyak dua kali dengan waktu yang berbeda. Sontak orangtua korban emosi dan langsung melaporkan aksi pencabulan itu kepada kita,” ungkapnya.

AKP Andi menjelaskan atas apa yang dialami korban, memang kondisinya kini mengalami goncangan psikologis, sehingga sangat perlu dilakukan pencampingan untuk pemulihan. Tentu, pihaknya akan memfasilitasi hal itu, agar para korban tidak mengalami trauma dan kembali menjalani aktifitas sehari-hari layaknya anak-anak normal lainnya.

"Untuk tahap awal, korban kita visum dulu. Jika hasil visum terbukti korban telah dicabuli, kita akan tangkap ketiga terlapor. Kita juga melengkapi bukti dengan memintai keterangan dari saksi-saksi,” pungkasnya.  (Sumber: Posmetro Padang)
×
Kaba Nan Baru Update