Notification

×

Iklan

Iklan

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Badan Geologi Ungkap Pemicu dan Sebaran Abu Vulkanik

14 Mei 2025 | 22:43 WIB Last Updated 2025-05-15T00:47:34Z


Padang Panjang, pasbana - Kabar terkini dari Sumatera Barat melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Marapi kembali meningkat dan menyebabkan erupsi pada Rabu (15/5/2025) pukul 09.42 WIB. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa erupsi ini dipicu oleh adanya peningkatan pasokan fluida dari kedalaman gunung.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulis yang diterima di Padang menjelaskan, "Erupsi ini diperkirakan akibat adanya peningkatan pasokan fluida dari kedalaman yang terindikasi dari peningkatan gempa vulkanik dangkal."

Data seismik yang dihimpun Badan Geologi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada frekuensi gempa vulkanik dangkal dalam beberapa hari terakhir. Tercatat sebanyak 15 kali gempa vulkanik dangkal pada tanggal 12 Mei 2025, dan melonjak menjadi 31 kali pada periode 14 Mei 2025, mulai pukul 00.00 hingga 11.00 WIB.

Saat terjadinya letusan, Pos Pengamatan Gunung Api Marapi mencatat ketinggian kolom abu mencapai 1.600 meter di atas puncak kawah. "Abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Sebaran abu erupsi diperkirakan mengarah ke wilayah Payakumbuh," imbuh Wafid.

Analisis terkini dari Badan Geologi menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih berada pada Level II (Waspada) sejak ditetapkan pada 1 Desember 2024. Gunung api yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini memang menunjukkan periode erupsi yang fluktuatif sejak 3 Desember 2023.

Menyikapi erupsi terbaru ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menegaskan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat dan wisatawan. Masyarakat, wisatawan, maupun pengunjung dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung, yaitu Kawah Verbeek.

Selain itu, PVMBG juga memberikan peringatan serius terkait potensi ancaman lahar dingin, terutama bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi. Kondisi ini sangat berpotensi terjadi saat hujan maupun memasuki musim hujan.

"Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk segera menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan," tegas PVMBG dalam rekomendasinya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak signifikan dari erupsi terhadap aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Marapi. 

Namun, pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan aktivitas gunung dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi resmi dari pihak berwenang.(rel/*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update