Notification

×

Iklan

Iklan

Pariaman Dorong Literasi Budaya Lewat Bimtek Kepenulisan, Upaya Nyata Lestarikan Warisan Lokal

16 Mei 2025 | 10:06 WIB Last Updated 2025-05-16T04:08:49Z


Pariaman, pasbana  — Dalam upaya memperkuat literasi dan melestarikan kekayaan budaya lokal, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Pariaman menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal Tahun 2025, bertempat di Gedung Perpustakaan dan Arsip By Pass Kota Pariaman, Kamis (15/5).

Kegiatan ini diinisiasi sebagai wadah edukatif untuk menumbuhkan semangat menulis dengan muatan lokal yang kuat, serta menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Pariaman dalam mendokumentasikan budaya sebagai identitas masyarakat yang otentik dan tak tergantikan.

Kepala Dispersip Kota Pariaman, M. Syukri, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah strategis untuk membangun kesadaran akan pentingnya warisan budaya dan bagaimana menuliskannya dalam karya yang berkualitas.

“Budaya lokal adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Ia adalah cermin identitas kita, sejarah kita, dan warisan dari nenek moyang kita. Tidak salah jika budaya lokal kita sebut sebagai harta karun yang perlu dilestarikan,” ujar Syukri dalam sambutannya.

Bimtek ini diikuti oleh berbagai kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, pegiat literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pustakawan, hingga masyarakat umum. Para peserta dipilih karena dianggap memiliki potensi serta kepedulian terhadap isu-isu budaya lokal dan pengembangan literasi.

Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahapan pertemuan:

1. Tahap Pertama (Mei): Pembekalan dan penugasan awal penulisan.
2. Tahap Kedua (Juni): Telaah serta review hasil tulisan peserta.
3. Tahap Ketiga: Evaluasi dan finalisasi karya tulis yang dihasilkan.

Para peserta dibekali dengan materi penting seputar teknik kepenulisan, kebahasaan, pengantar budaya dan kearifan lokal, hingga pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam proses menulis. Pembekalan ini diberikan oleh pemateri profesional di bidang literasi dan kebudayaan, sekaligus memberikan motivasi kepada peserta agar mampu menghasilkan karya yang berkesan.

Bimtek ini bertujuan menghasilkan karya tulis yang tidak hanya informatif dan edukatif, tetapi juga mampu merepresentasikan keunikan dan kekayaan budaya Kota Pariaman secara mendalam.

“Kami berharap kegiatan ini melahirkan penulis-penulis yang mampu menghadirkan tulisan yang mengandung pengetahuan, pengalaman, serta pesan positif. Karya tersebut nantinya dapat menjadi jendela sejarah dan gambaran nilai-nilai masyarakat Kota Pariaman,” tambah M. Syukri.

Menurut data UNESCO, sekitar 40 persen bahasa daerah di dunia berisiko punah, termasuk yang berasal dari Indonesia. Langkah Kota Pariaman ini dinilai sebagai upaya preventif untuk mendokumentasikan kearifan lokal melalui pendekatan literasi. Dengan pelibatan generasi muda dan masyarakat luas, diharapkan budaya lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara kontekstual di era digital.

Dengan penyelenggaraan Bimtek kepenulisan berbasis budaya lokal ini, Dispersip Kota Pariaman membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan secara aktif dan berkelanjutan melalui jalur literasi. Tak hanya sebagai upaya dokumentasi, kegiatan ini juga membuka ruang kreativitas, memperkuat identitas lokal, serta membangun jembatan antara generasi masa lalu dan masa depan melalui tulisan yang bermakna.(Rel/bd)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update