Notification

×

Iklan

Iklan

Libatkan 200 Ribu Peserta, Padang Bersiap Gelar Simulasi Besar Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami

25 Juni 2025 | 19:30 WIB Last Updated 2025-06-25T12:30:17Z


Padang, pasbana — Kota Padang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan simulasi gabungan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami terbesar di Sumatera Barat. Kegiatan berskala masif ini dirancang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah rawan seperti Kota Padang.

Wacana tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan yang digelar di Aula Abu Bakar Jaar, Kantor Wali Kota Padang, pada Selasa (24/6/2025).

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa simulasi akan melibatkan sekitar 200 ribu peserta, terdiri dari unsur pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat umum.

“Latihan ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah bentuk edukasi langsung kepada masyarakat dan uji sistem komando kebencanaan di lapangan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat, Rudy Rinaldi.

Kota Padang berada di zona merah bencana, dengan potensi gempa besar dan tsunami yang sangat tinggi. Oleh karena itu, upaya preventif dalam bentuk latihan terpadu menjadi sangat krusial. Simulasi ini tidak hanya ditujukan untuk mengasah kecepatan respon, tetapi juga untuk memperkuat sistem koordinasi antar-lembaga serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap prosedur evakuasi.

Selain BPBD Kota Padang, kegiatan ini juga akan melibatkan BPBD dari sejumlah daerah lain seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Agam. Dari unsur TNI, Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Machfud Daeng Nyonri, menekankan pentingnya kolaborasi dan kecepatan respon dalam penanganan bencana.“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci. Latihan ini akan menguji kecepatan dan ketepatan reaksi semua pihak dalam kondisi darurat,” tegas Machfud.

Skenario simulasi mencakup terjadinya gempa bumi berkekuatan besar yang disusul oleh tsunami. Peserta akan menjalani sejumlah tahapan latihan, seperti: Evakuasi mandiri ke zona aman, Aktivasi posko tanggap darurat, Penanganan korban luka dan logistik, Komunikasi darurat antarinstansi. 

BPBD Kota Padang juga akan melakukan sosialisasi intensif sebelum pelaksanaan simulasi guna menghindari kepanikan masyarakat.“Wilayah kita sangat rawan. Saat ini, kita telah memiliki sekitar 700 rambu evakuasi, 25 zona aman (safe zone), dan tiga sel aktif sebagai bagian dari sistem perlindungan,” jelas Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton.

Meskipun waktu pelaksanaan pastinya masih dalam proses penentuan, simulasi ini dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat di sejumlah titik rawan di Kota Padang. Pemerintah Kota telah menyatakan kesiapan untuk mendukung penuh kegiatan ini, baik dari segi teknis maupun pendanaan.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur menjadi aspek krusial dalam mendukung keberhasilan simulasi. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah kota telah menyiapkan anggaran awal sebesar Rp500 juta untuk perbaikan jalur evakuasi dan infrastruktur pendukung seperti jalan dan jembatan.

“Rambu saja tidak cukup. Kita butuh jalur evakuasi yang benar-benar bisa dilalui dalam kondisi darurat,” tegas Fadly.

Pelaksanaan simulasi ini diharapkan dapat memperkuat budaya sadar bencana di kalangan masyarakat, serta menjadikan Kota Padang sebagai model kota sehat dan tangguh bencana

Melalui latihan terpadu ini, pemerintah juga menargetkan adanya peningkatan efektivitas sistem peringatan dini serta pematangan SOP (Standard Operating Procedure) dalam menghadapi bencana.

“Edukasi berkelanjutan adalah kunci. Semua pihak harus bersinergi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujar Brigjen TNI Machfud. (Rel) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update