Padang Panjang, pasbana — Wakil Wali Kota, Allex Saputra menyambut kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Philip Taula bersama Presiden Direktur PT. Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran, Selasa (24/6/2025) di Rumah Dinas Wali Kota.
Kunjungan ini dinilai sangat strategis guna memperkuat kemitraan sektor peternakan sapi perah antara Padang Panjang, Fonterra, dan Pemerintah Selandia Baru.
Wali Kota Hendri Arnis, yang sedang bertugas di Jakarta, turut menyapa secara virtual melalui sambungan video call. Dalam perbincangan hangat itu, Wako menyampaikan salam dan apresiasinya atas kehadiran Duta Besar dan pimpinan Fonterra, serta berharap kolaborasi ini membawa manfaat luas bagi masyarakat dan sektor peternakan daerah.
“Saya bangga Padang Panjang menjadi bagian dari kerja sama besar ini. Semoga kolaborasi ini terus tumbuh dan membawa dampak positif bagi para peternak kita,” ucap Hendri melalui sambungan video call.
PT Fonterra secara simbolis menyerahkan 10 unit mesin pemotong rumput dan 30 unit karpet sapi kepada Koperasi Peternak Sapi Perah Merapi Singgalang (KPSP Mersi).
Selain itu, sebanyak 20 ekor bibit sapi perah juga direncanakan akan diberikan pada tahun ini sebagai bentuk dukungan berkelanjutan.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Bentuk nyata dari sinergi membangun sektor hulu dan hilir peternakan sapi perah di Padang Panjang,” kata Wawako Allex.
Dikatakannya lagi, Fonterra telah lama berkontribusi di Padang Panjang melalui pembinaan kelembagaan, pelatihan teknis, peningkatan kapasitas SDM, hingga kesempatan magang ke Selandia Baru bagi para peternak.
“Harapan kami, melalui inisiatif bersama ini, Padang Panjang bisa ikut mendorong peningkatan produksi dan kualitas Susu Segar Dalam Negeri (SSDN), dan menjadi pusat pembelajaran Dairy Academy untuk Sumatera dan Indonesia secara lebih luas,” jelasnya.
Sementara itu, Duta Besar Selandia Baru, Philip Taula yang baru menjabat sejak Februari 2025, mengungkapkan kekagumannya pada Sumatera Barat, khususnya Padang Panjang dan Bukittinggi.
“Udara sejuk dan pemandangannya mengingatkan saya pada kampung halaman di Selandia Baru. Saya senang melihat kolaborasi seperti ini, hanya bisa tercapai berkat kerja sama erat antara peternak, pemerintah daerah, Fonterra, dan Pemerintah Indonesia serta Selandia Baru,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Selandia Baru merupakan produsen susu terbesar ketiga di dunia, meskipun hanya memiliki sekitar lima juta penduduk. Keberhasilan ini, katanya, sangat bergantung pada praktik peternakan modern, teknologi, serta standar kebersihan dan kenyamanan kandang yang tinggi.
“Susu berkualitas hanya bisa dihasilkan dari lingkungan peternakan yang bersih dan sehat. Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis, dan kami mendukung penuh program prioritas Pemerintah Indonesia, termasuk penyediaan makanan bergizi gratis yang tentu membutuhkan produksi susu segar yang cukup,” tambahnya.
Sementara itu, Yauwanan Wigneswaran menyebut, Fonterra menyumbang sepertiga pasokan susu dunia dan telah hadir di Indonesia selama 35 tahun.
“Produk kami seperti Anlene, Anchor, Anmum, dan Chesdale telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Di Padang Panjang, kami hadir berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi peternak, penyediaan alat, hingga penguatan koperasi,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, jajaran perangkat daerah terkait, serta pengurus KPSP Mersi. (rel/*)