Notification

×

Iklan

Iklan

Damkar Tanah Datar Evakuasi Ular Piton 5 Meter yang Mangsa Kambing Warga

27 Agustus 2025 | 11:22 WIB Last Updated 2025-08-27T04:22:26Z


Tanah Datar, pasbana  – Seekor ular piton sepanjang lima meter berhasil dievakuasi tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tanah Datar setelah memangsa seekor kambing milik warga di Jorong Sungai Ameh, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Sumatera Barat.

Peristiwa bermula saat Mak Pik (64), pemilik kandang kambing, mendapati salah satu ternaknya hilang saat mengecek kandang sekitar pukul 12.00 WIB. Ia kemudian terkejut menemukan seekor ular berukuran besar berada di dalam kandang. Dari pengamatan, terlihat jelas perut ular membesar karena baru saja menelan seekor kambing betina miliknya pada malam sebelumnya.

Merasa khawatir dan tidak mampu menangani sendiri, Mak Pik segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Tanah Datar. Tim Damkar yang tiba di lokasi langsung melakukan evakuasi menggunakan peralatan khusus agar ular tidak membahayakan warga sekitar.

Kasi Pencegahan dan Keselamatan Damkar Tanah Datar, Yan Irfan, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi berjalan lancar meskipun membutuhkan waktu karena ukuran ular yang cukup besar.

“Alhamdulillah, ular berhasil diamankan tanpa menimbulkan korban lain. Setelah dievakuasi, ular akan dilepasliarkan kembali ke habitat yang lebih aman dan jauh dari pemukiman warga,” ujar Yan Irfan.

Lebih lanjut, Yan Irfan menyebutkan bahwa kasus serupa cukup sering terjadi di wilayah Tanah Datar. Sejak Januari hingga 25 Agustus 2024, pihaknya telah menangani 218 laporan evakuasi, dengan sebagian besar berupa penanganan hewan melata seperti ular.

“Sebagian besar laporan yang kami terima memang terkait ular yang masuk ke pemukiman atau kandang ternak warga. Hal ini dipicu oleh faktor lingkungan, terutama perubahan habitat dan berkurangnya ruang hidup satwa liar,” jelasnya.

Pihak Damkar Tanah Datar mengimbau warga yang tinggal dekat area persawahan, hutan, maupun sungai untuk selalu waspada dan rutin memeriksa kandang ternaknya. Jika menemukan satwa liar berbahaya, masyarakat diminta tidak bertindak sendiri melainkan segera menghubungi petugas agar dapat ditangani dengan aman.

“Kami siap siaga 24 jam menerima laporan. Keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam setiap penanganan,” tambah Yan Irfan.

Fenomena ular piton masuk ke pemukiman bukanlah hal baru di Sumatera Barat. Beberapa daerah dengan ekosistem yang berdekatan dengan hutan dan sungai kerap melaporkan kasus serupa. Ahli lingkungan menyebut, meningkatnya interaksi manusia dengan satwa liar kerap dipicu alih fungsi lahan dan berkurangnya rantai makanan alami di habitatnya.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update