Notification

×

Iklan

Iklan

Akses Jalan Sumbar–Riau Kembali Normal Usai Longsor 12 Jam Tutup Jalur

19 September 2025 | 14:57 WIB Last Updated 2025-09-19T07:57:24Z


Limapuluh Kota, pasbana  – Akses utama penghubung Sumatera Barat dengan Riau yang sempat lumpuh total akibat longsor di Kabupaten Limapuluh Kota akhirnya kembali dibuka pada Jumat (19/9/2025) pagi. Jalan tersebut sebelumnya tertutup material longsor selama hampir 12 jam, sejak Kamis (18/9/2025) malam.

Longsor terjadi di dua titik rawan, yakni kawasan Pangkalan dan Kelok 9, sekitar pukul 19.00 WIB. Material tanah dan bebatuan menutup seluruh badan jalan, sehingga menyebabkan antrean panjang ratusan kendaraan dari arah Sumbar maupun Riau.

Sudah terbuka kembali berkat kerja sama semua pihak menyingkirkan material longsor,” ujar Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful, Jumat (19/9/2025).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol, menjelaskan bahwa longsor dipicu oleh tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Curah hujan ekstrem membuat kondisi tebing di kawasan perbukitan menjadi labil dan rentan longsor.

“Ini merupakan wilayah rawan bencana, apalagi dengan kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang. Kami terus memantau titik-titik rawan untuk mengantisipasi kejadian serupa,” kata Rahmadinol.

Proses pembersihan material longsor dilakukan secara intensif sejak Kamis malam dengan melibatkan alat berat dari pemerintah daerah, BPBD, dibantu aparat kepolisian serta TNI. Jalur baru bisa kembali dilalui kendaraan sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (19/9/2025).

Meski akses jalan sudah kembali normal, pihak kepolisian tetap mengingatkan pengendara agar berhati-hati.

Kami mengingatkan agar pengendara selalu waspada terhadap bahaya longsor, karena kondisi cuaca di Limapuluh Kota masih ekstrem,” tambah Kapolres Syaiful.

Dengan dibukanya jalur penghubung tersebut, arus lalu lintas Sumbar–Riau mulai berangsur normal. Namun, kendaraan besar seperti truk dan bus masih diminta untuk menjaga jarak aman serta mengurangi kecepatan di jalur rawan.

Data dari BMKG Stasiun Klimatologi Sumbar menyebutkan, wilayah Limapuluh Kota dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan. BMKG mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jalan lintas Sumbar–Riau, untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru sebelum bepergian.

Jalur penghubung Sumbar–Riau merupakan salah satu urat nadi transportasi logistik dan mobilitas masyarakat di wilayah barat Indonesia. Gangguan akses di jalur ini berdampak signifikan terhadap distribusi barang dan perjalanan antarprovinsi.(rel/*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update