Sawahlunto, pasbana— Pemerintah Kota Sawahlunto terus memperkuat ekosistem seni budaya dan ekonomi kreatif melalui Sawahlunto Cultural Spectrum Festival 2025 yang digelar selama tiga hari, mulai Jumat (19/12/2025), di Taman Silo. Festival ini menjadi ruang aktualisasi bagi pelajar dan komunitas seni lokal untuk menampilkan karya sekaligus menguji kompetensi mereka di ruang publik.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam keterangannya, Riyanda menegaskan bahwa pelibatan sekolah dan komunitas seni merupakan strategi penting untuk menjaga kesinambungan identitas budaya daerah sekaligus menyiapkan generasi muda yang kreatif dan berdaya saing.
“Festival ini bukan sekadar panggung hiburan, tetapi ruang belajar, evaluasi, dan promosi bagi talenta muda. Ini investasi sosial dan budaya jangka panjang,” ujar Riyanda.
Sebanyak 10 komunitas seni dan 25 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan terlibat aktif sebagai penampil. Ragam pertunjukan yang disajikan mencerminkan kekayaan ekspresi seni lokal, mulai dari seni tari, musik, hingga pertunjukan kolaboratif lintas generasi.
Selain berdampak pada pembinaan seni budaya, festival ini juga memberikan efek ekonomi langsung. Aktivitas pengunjung yang meningkat turut menggerakkan pelaku UMKM dan pedagang di kawasan pasar kuliner Taman Silo. Pemerintah kota menilai sinergi seni dan ekonomi lokal ini sebagai model pengembangan kota berbasis budaya.
Pemko Sawahlunto menyatakan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif kolaboratif yang digagas anak muda dan komunitas. Pendekatan partisipatif ini dinilai selaras dengan arah pembangunan Sawahlunto sebagai kota warisan budaya yang hidup, produktif, dan inklusif.(*)




