Padang Panjang, pasbana – Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Padang Panjang resmi menetapkan Satria Asmal sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Ridho Aljundi sebagai Sekretaris DPD untuk periode mendatang.
Penetapan ini dilakukan melalui mekanisme Pemilihan Umum Raya (Pemira) internal partai yang diatur oleh Majelis Syura PKS di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Barat.
Berbeda dengan suasana euforia yang lazim terjadi pada pergantian kepemimpinan partai politik, proses Pemira PKS berlangsung dengan nuansa tenang dan penuh khidmat.
“Bagi kami jabatan bukanlah hadiah untuk dirayakan, melainkan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di hadapan Allah SWT,” ujar Satria Asmal, Kamis (14/8/2025).
PKS memposisikan dirinya sebagai partai dakwah, dengan orientasi utama pada pelayanan kepada umat (khidmat), bukan sekadar kepada meraup suara saja.
Filosofi ini menuntut para pengurus untuk siap menghadapi kritik, keluhan, dan tuntutan publik dengan kesabaran, serta menjadi “oase” di tengah permasalahan masyarakat.
“Menjadi pengurus PKS berarti harus siap bekerja lebih banyak daripada berbicara, serta mendengar lebih banyak daripada tampil di panggung,” kata Ridho Aljundi.
Menurutnya, kepemimpinan dalam partai dakwah adalah beban moral dan spiritual yang besar. “Kami memohon doa dari seluruh masyarakat agar dapat menjalankan tugas ini dengan istiqamah dan penuh tanggung jawab,” tambahnya.
Mekanisme Pemira PKS di Padang Panjang melibatkan proses musyawarah yang terstruktur dan tertutup, di bawah arahan Majelis Syura.
Keputusan akhir sering kali mengejutkan publik internal karena nama-nama yang muncul tidak selalu berasal dari mereka yang paling ambisius, melainkan dari kader yang dinilai layak secara moral dan kapabilitas.
Penetapan Satria Asmal dan Ridho Aljundi adalah muara dari hasil seleksi ketat dan pertimbangan matang.
Keduanya memiliki rekam jejak pengabdian yang panjang, integritas yang baik, dan komitmen tinggi pada visi dakwah partai.
Kepemimpinan baru PKS Padang Panjang akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari dinamika politik lokal, peningkatan partisipasi politik masyarakat, hingga penguatan program-program sosial dan keagamaan.
Kepemimpinan baru PKS Padang Panjang akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari dinamika politik lokal, peningkatan partisipasi politik masyarakat, hingga penguatan program-program sosial dan keagamaan.
Sebagai kota dengan julukan “Serambi Mekah”, Padang Panjang memiliki basis masyarakat religius yang menjadi potensi sekaligus amanah untuk dijaga.
PKS Padang Panjang punya peluang besar memperluas pengaruh jika mampu mempertahankan citra bersih dan kerja nyata di lapangan.
Kekuatan PKS ada pada militansi kader dan kedekatan dengan masyarakat. Tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi itu di tengah iklim politik yang semakin pragmatis.
Dengan resminya penetapan kepengurusan baru, masyarakat kini menanti langkah konkret dari Satria Asmal, Ridho Aljundi, dan jajaran pengurus lainnya.
Publik berharap kepemimpinan ini dapat membawa PKS Padang Panjang lebih aktif dalam menjawab kebutuhan umat serta berkontribusi bagi pembangunan kota.(*)