Padang, pasbana – Siapa bilang belajar sejarah itu membosankan? Di SDN 02 Cupak Tangah, puluhan siswa dengan penuh semangat mengikuti permainan kuis interaktif yang menguji pengetahuan mereka tentang sejarah Kota Padang.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar bermain, tetapi juga menjadi bagian dari inovasi yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang lewat program Lestarikan Arsip Kenalkan Sejarah Masa Lalu Kota Padang atau Laskar Muda.
Dengan mengusung konsep Zaman Now, program ini berhasil membawa sejarah ke dalam dunia digital yang lebih seru dan menyenangkan bagi generasi muda.
Melalui kuis yang menguji wawasan, para siswa berlomba-lomba menjawab soal-soal seputar sejarah kota mereka, menggunakan ponsel pintar mereka. Setiap jawaban benar semakin mendekatkan mereka pada skor tertinggi.
Namun, yang membuat kegiatan ini lebih istimewa adalah fakta bahwa Laskar Muda berhasil menggabungkan teknologi dengan pengetahuan sejarah, menjadikan pelajaran tidak hanya sekadar materi dari buku, tetapi juga sebuah pengalaman yang hidup dan menyenangkan.
Setelah menerima instruksi tentang arsip-arsip bersejarah, para siswa diajak untuk mengelilingi Galeri Arsip Statis Kota Padang. Di sini, sejarah tidak lagi hanya berupa barang kuno yang terpajang di etalase, melainkan menjadi lebih hidup berkat teknologi.
Dengan menggunakan perangkat Android mereka, siswa memindai QR Code yang terdapat pada koleksi foto dan arsip tertentu.
Begitu dipindai, informasi tambahan yang lebih mendalam langsung muncul, memberikan penjelasan tentang kisah sejarah yang lebih hidup seolah-olah mereka sedang berbincang langsung dengan seorang pemandu wisata.
Melalui teknologi ini, para siswa dapat memahami dengan lebih jelas bagaimana perjalanan panjang Kota Padang hingga menjadi seperti sekarang.
Selain itu, suasana semakin seru dengan adanya film animasi sejarah Kota Padang yang diproduksi oleh tim arsip.
Dengan grafis berwarna cerah dan alur cerita yang menarik, film ini menjadi cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan para siswa pada sejarah yang biasanya dianggap membosankan.
"Sangat senang bisa belajar di sini. Diberi penjelasan yang menarik, kemudian di akhir ada permainan yang seru. Saya jadi lebih paham tentang sejarah Kota Padang," ujar Kumbara, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. "Ingin datang lagi ke sini," tambahnya dengan penuh semangat.
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Elvi, mengungkapkan bahwa program Laskar Muda berhasil menarik minat banyak sekolah. Setiap harinya, sekitar empat sekolah dasar datang berkunjung.
"Sasarannya memang untuk siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Sampai akhir tahun 2025, kuota untuk SD sudah penuh," kata Elvi.
Galeri Arsip Statis Kota Padang kini menyimpan lebih dari 50 ribu arsip, 10 ribu foto, dan 235 kitab hukum dari era Hindia Belanda.
Galeri Arsip Statis Kota Padang kini menyimpan lebih dari 50 ribu arsip, 10 ribu foto, dan 235 kitab hukum dari era Hindia Belanda.
Semua koleksi ini tidak hanya menjadi peninggalan sejarah, tetapi juga sarana edukasi yang bisa dinikmati dengan cara yang lebih modern dan sesuai dengan minat anak-anak zaman sekarang.
Apa yang ditawarkan oleh Galeri Arsip Statis adalah bukti nyata bahwa museum atau galeri tidak lagi hanya menjadi tempat untuk menyimpan barang-barang lama. Dengan pendekatan yang kreatif dan memanfaatkan teknologi modern, sejarah dapat hadir dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
“Sejarah bisa sangat dekat dengan dunia anak-anak masa kini. Dengan inovasi seperti ini, kita berharap mereka bisa lebih menghargai sejarah Kota Padang dan merasa bangga akan warisan yang kita miliki,” tambah Elvi.
Program Laskar Muda berhasil membuka mata kita bahwa belajar sejarah tak perlu selalu membosankan. Bahkan dengan sentuhan teknologi, materi sejarah bisa menjadi tontonan yang menyenangkan, yang dapat dinikmati oleh anak-anak, dan tentu saja membuat mereka semakin mencintai sejarah.(*)