Pasbana – Dakwah kini tak lagi hanya berkutat di mimbar masjid. Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, menunjukkan bahwa dakwah bisa hadir dalam bentuk yang kreatif, inovatif, bahkan digital.
Lewat berbagai program ekonomi umat, Muhammadiyah mendorong kemandirian masyarakat sekaligus menguatkan posisi UMKM di era digital.
Salah satu terobosan terbarunya adalah peluncuran Jagalaba, sebuah marketplace yang digadang-gadang menjadi rumah digital bagi UMKM lokal.
Tidak seperti marketplace besar lainnya, Jagalaba hadir dengan visi yang unik: hanya menjual produk buatan UMKM Indonesia, tanpa produk impor.
“Kami ingin menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat dan berpihak kepada pelaku usaha lokal. Jagalaba menjadi wujud dakwah ekonomi Muhammadiyah yang solutif dan inovatif,” ujar salah satu pengurus Muhammadiyah dalam keterangan resmi.
Biaya Admin Lebih Murah, UMKM Lebih Untung
Salah satu daya tarik Jagalaba adalah biaya admin yang sangat kompetitif.
Jika marketplace besar biasanya mengenakan potongan hingga rata-rata 15–18 persen dari setiap transaksi, Jagalaba hanya memotong 4 persen saja.
Dengan potongan yang lebih kecil, pelaku UMKM tentu bisa memperoleh margin keuntungan yang lebih baik.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, pernah menyebut bahwa tingginya biaya admin marketplace menjadi salah satu hambatan bagi UMKM untuk berkembang.
“Kalau potongannya besar, modal kerja pedagang akan tergerus, sehingga daya saing mereka berkurang,” ujarnya.
Dalam konteks ini, hadirnya Jagalaba bisa menjadi alternatif yang lebih ramah bagi pelaku usaha kecil.
Bisa Diunduh di Playstore
Aplikasi Jagalaba kini sudah tersedia di Google Playstore. Netizen bisa mengunduhnya secara gratis, membuat akun, dan langsung berbelanja produk UMKM lokal.
Tak hanya itu, Jagalaba juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi penjual dengan proses pendaftaran yang mudah.
Dakwah Lewat Ekonomi
Inovasi Muhammadiyah dalam bidang ekonomi bukanlah hal baru. Sebelumnya, organisasi ini telah meluncurkan berbagai program seperti Mentarimart (jaringan minimarket), Zendo (layanan ojek online), dan Bank Muhammadiyah untuk memperkuat layanan keuangan syariah.
Dengan pendekatan ini, Muhammadiyah menegaskan bahwa dakwah bukan sekadar soal ceramah atau pengajian, tetapi juga menciptakan solusi nyata bagi problem sosial-ekonomi masyarakat.
Menghidupkan Semangat “Berdikari”
Langkah Muhammadiyah ini sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi nasional.
Data Kementerian Koperasi dan UKM 2023 menunjukkan, UMKM menyumbang 61,9 persen terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja.
Namun, tantangan terbesar mereka adalah akses pasar dan persaingan dengan produk impor murah.
Dengan adanya platform seperti Jagalaba, peluang UMKM untuk naik kelas semakin terbuka. Konsumen pun diajak berperan serta mendukung produk lokal.
“Mari kita berpikir dan berinovasi dalam berdakwah. Membantu UMKM berarti membantu ekonomi bangsa,” tulis Muhammadiyah dalam ajakan resminya.
(*)