![]() |
Presiden Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri |
Padang, pasbana — Presiden Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri, memberikan tanggapan terkait isu terbaru mengenai penayangan video Presiden Prabowo Subianto di sejumlah bioskop di Indonesia.
Video tersebut menampilkan berbagai capaian program pemerintah, seperti produksi beras nasional, ekspor jagung, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diputar sebelum pemutaran film dimulai.
Sebagai mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Hidayatul Fikri menilai penayangan video tersebut sebagai bentuk komunikasi publik yang inovatif dan relevan dengan perkembangan media saat ini.
Menurutnya, bioskop kini bukan hanya menjadi tempat hiburan semata, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang strategis untuk menyampaikan pesan dan membangun citra tokoh publik secara lebih efektif.
“Fenomena video Prabowo yang diputar di bioskop ini adalah contoh nyata bagaimana komunikasi politik memasuki era baru. Pendekatan sinematik seperti ini sangat efektif untuk menyentuh emosi masyarakat dan membangun narasi yang lebih kuat dan personal,” ujar Fikri.
Fikri menambahkan bahwa metode komunikasi seperti ini merupakan inovasi yang perlu diapresiasi karena mampu menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih kreatif dan humanis, berbeda dari metode komunikasi politik yang tradisional.
“Dari sisi keilmuan komunikasi, ini adalah momentum penting bagi mahasiswa dan praktisi komunikasi untuk mempelajari cara-cara baru dalam membangun pesan yang tidak hanya informatif, tapi juga inspiratif dan menyentuh,” tambahnya.
Selain itu, Fikri berharap bahwa penggunaan media baru seperti bioskop ini tidak hanya dimanfaatkan oleh tokoh politik saja, tetapi juga oleh berbagai komunitas dan organisasi untuk menyampaikan pesan-pesan yang konstruktif kepada masyarakat luas.
Meski video Prabowo di bioskop memicu berbagai tanggapan dan diskusi di masyarakat, Hidayatul Fikri menegaskan bahwa fenomena ini merupakan bagian dari evolusi komunikasi publik menuju era baru yang mengedepankan inovasi visual dan pendekatan kreatif.(*)