![]() |
Tokoh Masyarakat Nagari Simawang M. Nur Idris saat memberikan bantuan beberapa waktu lalu di rumah Syifa |
Tanah Datar - Syaidah Fajriah atau biasa dipanggil Syifa (7th), bocah perempuan miskin yang menderita buta mendadak karena tumor otak dikepalanya, dipanggil sang khalik di RSUD dr Hanafiah Batusangkar Tanah Datar, Senin (7/5) sekitar pukul 23.45 WIB.
Kabar meninggalnya Syifa ini disampaikan tokoh masyarakat Nagari Simawang M. Nur Idris yang sedang berada tugas kedewanan di Jakarta. Ia mengatakan Jenazah akan dimakamkan pada Selasa (8/5/2018) hari ini di Jorong Darek Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar.
Putri dari Afriyon (40) dan Deswita (32) itu sebelumnya mengalami buta mendadak sejak 20 Desember 2017. Pada Januari 2018 ketika di periksa di RSUD Padang Panjang dan dirujuk ke RS Ahmad Muktar (RSAM) Bukittinggi, didapat diagnosa Syifa mengalami tumor otak di kepalanya. Dokter di RSAM Bukittinggi menyarankan agar Syifa segera di operasi. Namun karena biaya operasi terlalu besar bagi Afriyon yang seorang pekerja pembersih kebun ini dan tidak pula mempunyai kartu BPJS. Maka Syifa terpaksa dibawa pulang.
Sejak dibawa pulang, Afriyon mulai mengurus kartu BPJS Jamkesda. Setelah kartu BPJS keluar kedua orang tua tidak siap untuk menjalani operasi Syifa. Maka Syifa tetap berobat melalui pengobatan alternatif. Sampai pada Senin pagi (7/5) kemarin kondisi Syifa semakin menurun dan dilarikan ke RSUD Hanafiah Batusangkar. Namun malamnya Syifa tidak dapat lagi tertolong dan meninggal sekitar pukul 23.45 Wib.
M. Nur Idris menyampaikan duka yang dalam atas meninggalnya Syifa. Ketua Perantau Simawang Saiyo ini mengaku kaget mendengar meninggalnya Syifa yang pada Januari lalu pernah membawa Syifa untuk diperiksa di RSUD Padang Panjang dan RSAM Bukittinggi serta menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Syifa.
"Syifa itu anaknya baik dan lucu. Matanya memang buta tapi dia tetap ceria seolah-olah tak ada apa-apanya. Padahal dia mengalami kebutaan dan kepalanya ada tumor. Namun tetap saja tersenyum ketika ditanya dan tidak ada mengeluh sedikitpun" ujar Idris dengan nada terisak mengutarakan pengalamannya.
Lebih lanjut anggota DPRD Bukittinggi ini meminta kepada semua pihak untuk memaafkan Syifa dan mendoakannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang pernah membantu Syifa.
"Mungkin ini jalan terbaik yang diberikan Allah buat Syifa. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Syifa. Semoga Syifa nanti dapat minum susu dan makan naget kesukaanya serta bisa mrlihat baju baru" ujar Idris menyampaikan kesulaan Syifa ketika dibawa berobat dahulu. (put)