Notification

×

Iklan

Iklan

Sembilan Warga Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Emas Peninggalan Zaman Penjajahan Belanda

19 April 2020 | 17.00 WIB Last Updated 2020-04-19T12:53:14Z

SOLOK SELATAN, Pasbana  -- Sebuah tambang emas peninggalan zaman penjajahan Belanda di Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari longsor. Sebanyak sembilan warga Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan tewas tertimbun di lubang tambang emas tersebut.

Seluruh korban telah dievakuasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.

" Semua korban ditemukan meninggal dunia, sudah dievakuasi semua dan sekarang disemayamkan di rumah korban," kata Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto di Padang Aro, Ahad (19/4).


Longsor tersebut, katanya, terjadi pada Sabtu (18/4) sekitar pukul 17.50 WIB. Para korban tertimbun material tanah yang longsor . Material tanah tersebut digali secara manual untuk mencari kandungan emas .

Saat kejadian sedang hujand dan ada 12 orang yang tengah mendulang emas. Tiga orang mendulang di bagian luar, sementara sembilan orang yang menjadi korban mendulang di bagian dalam lubang.

 "Tiga orang yang selamat tersebut yang memberikan informasi dan melakukan evakuasi awal," ujarnya.

Sementara dari informasi yang diterima Antara para korban yang tertimbun semuanya warga Kecamatan Sangir - Batang Hari.

Identitas korban itu adalah Menan (58), Dedi (30), Husin (50), Jaja (25), Buyuang (30), Abu (35),Yandi (40), Ipit (35) yang semuanya warga Jorong Rawang, Nagari Ranah Pantai Cermin. Seorang korban lagi yang bernama Iril (35) merupakan warga Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin.

Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi mengatakan berdasarkan informasi dari warga, kedalaman lubang tambang yang runtuh dan menimbun sembilan orang tersebut sekitar delapan meter. Warga yang tertimbun, katanya, delapan orang laki-laki dan satu orang perempuan.

Sumber: Antara




×
Kaba Nan Baru Update