Limapuluh Kota - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi inovasi Pemerintahan Nagari dan masyarakat adat Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dalam menggalang kekuatan kearifan lokal di masa pandemi.
"Bagus, salam untuk pak Walinagarinya. Untuk masyarakat di sana, hebat. Mesti diadopsi, dicontoh oleh Nagari, Desa dan wilayah-wilayah lain," kata Doni Moenardo, kepada wartawan, Rabu (3/6).
Sebelumnya, Situjuah Batua viral di media nasional, media lokal dan sosial media, setelah inovasi berbasis kearifan lokalnya, sukses mengendalikan covid-19.
Nagari Situjuahbatua adalah nagari pejuang. Saat kemerdekaan Republik Indonesia coba direnggut Belanda lewat Agresi ke-II pada 1948-1949 silam, darah juang rakyat Situjuahbatua mendidih.
Di bawah payung panji Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin pahlawan nasional Mr Syafruddin Prawiranegara dkk, rakyat Situjuahbatua ikut berkorban nyawa dan harta, demi membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bahkan, sepanjang sejarah perjuangan PDRI dalam menyelamatkan NKRI berlangsung di Sumatera Tengah, korban gugur terbanyak demi mempertahankan merah putih itu tercatat dalam peristiwa heroik di Lurah Kincia, Situjuahbatua, 15 Januari 1949. Meski kontribusi yang diperoleh Situjuahbatua atas pengorbanan besar itu belum sesuai ekspektasi sebagian pejuang kemerdekaan Indonesia, tapi rasa cinta rakyat Situjuahbatua untuk bangsa ini, tidak goyah!
Malahan, setelah tujuh dasawarsa berlalu, semangat juang dan persatuan rakyat Situjuahbatua tetap membara. Bahkan, rasa kebersamaan yang dalam filosofi adat Minangkabau disebut "sasakik-sasanang, sahino-samalu, tatilungkuik samo makan tanah, tajilantang samo minum ambun", telah menjadi kearifan lokal bagi masyarakat Situjuahbatua.
“Ini tentu tidak sekadar pepesan kosong belaka. Saat bangsa ini tengah berperang melawan pandemi virus korona (Covid-19), pemerintah Situjuahbatua bersama segenap komponen masyarakatnya dan seluruh lembaga nagari, juga ikut "berperang" dengan musuh tak terlihat tersebut,” pungkasnya. (BD)