Notification

×

Iklan

Iklan

Sumbar Satu-satunya Propinsi yang Miliki Pusat Konservasi Harimau Sumatra di Indonesia

13 Januari 2022 | 23.33 WIB Last Updated 2022-01-13T16:35:40Z


Padang | pasbana
- Kaya akan keanekaragaman satwa liar yang langka hingga endemik, Sumatera Barat (Sumbar) berpotensi menjadi provinsi pusat konservasi satwa terbanyak di Indonesia.


Saat ini, Sumbar menjadi satu-satunya daerah yang memiliki pusat konservasi harimau sumatera di Indonesia yang berada di Dharmasraya. Masih banyak potensi konservasi lainnya seperti murai batu, rusa dan hewan endemik di Kepulauan Mentawai.


Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, saat membuka acara talkshow, pameran foto dan peluncuran buku konflik manusia - harimau, dengan tajuk "Nagari Ramah Harimau" di ZHM Premiere Hotel, Padang, Kamis (13/1/2022).


"Terus terang saya baru tahu kalau Sumbar punya pusat konservasi harimau sumatra dan menjadi satu-satunya di Indonesia. Banyak masyarakat yang mungkin belum tahu, ini suatu potensi," kata Audy.


"Cita-cita saya Sumbar bisa jadi pusat konservasi hewan terbanyak di indonesia. Saya yakin bisa, karena keanegaragamannya luar biasa. Ditambah lagi Kita punya empat hewan endemik di Mentawai," tambah Audy.



Beberapa konservasi lain yang bisa dibuat di Sumbar menurut Wagub adalah konservasi burung murai batu atau kucica hutan (copsychus malabaricus), meskipun tidak termasuk kedalam satwa yang dilindungi, namun populasinya banyak di Sumbar dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.


Oleh sebab itu, Wagub berharap dukungan dari seluruh pihak untuk ikut menjaga kelestarian alam yang pada akhirnya juga bisa menjadi ekowisata dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat lokal tanpa harus merusak ekosistem dan habitat satwa.


Selain itu, khusus untuk Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) di Dharmasraya, juga potensial untuk pengembangan Wisata minat khusus eco edu tourism. Terutama tentang bagaimana mengenalkan segala hal tentang harimau sumatra kepada kalangan remaja dan mahasiswa.


Pemprov Sumbar Berkomitmen Dukung Pelestarian Harimau Sumatra


Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang masuk dalam status langka dan menjadi satu-satunya sub spesies harimau yang tersisa setelah punahnya harimau jawa dan harimau bali. Komitmen tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Sumatra Barat Nomor 522.5/3545dishut-2021 Tanggal 14 Desember 2021 tentang pelestarian harimau Sumatra.


Dalam kegiatan yang digelar oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ini, Wagub Audy menyebutkan bahwa penyelamatan harimau tanggung jawab bersama dan seluruh para pihak wajib membantu dalam menyelesaikan konflik harimau dengan manusia.


"Pemprov Sumbar responsif dan mendukung BKSDA Sumbar dalam menjaga kelestarian harimau sumatra. Sumbar is the land of tiger. Inyiak balang (sebutan harimau oleh orang Minang) ini adalah penjaga hutan nagari. Harapan kedepan agar terbangun sinergitas dalam upaya pelestarian," kata Audy.


Wagub juga mengapresiasi peluncuran buku Mitigasi Konflik Manusia - Harimau Sumatra. Melalui buku tersebut akan semakin meningkat literasi masyarakat tentang harimau sumatra serta menambah khazanah untuk menanggulangj konflik harimau dengan manusia.


Ia juga berharap buku mitigasi konflik manusia dan harimau sumatra ini dapat dibaca oleh kaum millenial, dan masuk dalam mata pelajaran bagi siswa SLTA sederajat.


Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, mengungkapkan, konflik antara manusia dengan harimau dalam beberapa tahun belakangan ini cenderung meningkat. Dalam rentang waktu tahun 2005 hingga 2016, untuk Sumatera secara keseluruhan tercatat terjadi 1065 konflik dengan 130 ekor harimau mati.


"Khusus untuk Sumbar, sejak 2005 hingga 2016, terdapat 69 kejadian, dengan 14 ekor harimau mati. Untuk Tahun 2021 ini tercatat 44 kali konflik, terakhir yang berhasil dievakuasi harimau betina usia 3 tahun, di Agam dan sekarang sudah berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya, ungkap Ardi.


Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow yang menghadirkan narasumber Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Sekretaris Dirjen KSDAE Suharyono, Kadishut Sumbar Yozarwardi, Ketua PORBBI Sumbar Verry Mulyadi, serta akademisi dari Universitas Andalas, dan Universitas Indonesia.


Selanjutnya, peluncuran buku ditandai dengan pembukaan kain selubung cover buku oleh Wagub Audy didampingi Sekretaris Dirjen KSDAE, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wakil Bupati Pasaman Sabar HS dan Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono. (Rel/bd) 

×
Kaba Nan Baru Update