Padang, pasbana —
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat bertajuk Z-Auto di Kota Padang. Peluncuran program ini dilaksanakan di halaman Kantor Baznas Kota Padang pada Rabu (28/5), dan dihadiri langsung oleh Ketua Baznas RI, Prof. Dr. H. Noor Achmad, M.A., serta Wakil Wali Kota Padang, Drs. Maigus Nasir, M.Pd.
Program Z-Auto dirancang sebagai bentuk inovasi dalam pengelolaan dana zakat, dengan mengedepankan aspek kemandirian ekonomi bagi para mustahik—penerima zakat. Berbeda dari program bantuan konvensional, Z-Auto mengombinasikan pemberian modal usaha, pelatihan teknis, serta pendampingan bisnis secara berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas RI yang telah mempercayakan Kota Padang sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program Z-Auto. Ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat yang membutuhkan,” ujar Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, dalam sambutannya.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menjelaskan bahwa sejak pertama kali diluncurkan pada 2021, Z-Auto telah menjangkau puluhan daerah di Indonesia dan memberi manfaat kepada ratusan mustahik. Di setiap titik pelaksanaan, penerima program mendapat paket senilai Rp20 juta yang mencakup pelatihan mekanik kendaraan, perlengkapan bengkel, serta modal usaha.
“Z-Auto bukan sekadar pemberian bantuan. Ini adalah upaya terstruktur untuk menciptakan mustahik yang mandiri secara ekonomi dan mampu menjadi pelaku usaha profesional di bidang otomotif,” jelas Noor.
Menurut data Baznas RI hingga awal Mei 2025, program Z-Auto telah berhasil menjangkau lebih dari 600 mustahik di 23 provinsi dan 64 kabupaten/kota, dengan tingkat keberhasilan usaha mencapai 78% setelah enam bulan pascapelatihan.
Kota Padang menjadi salah satu daerah strategis yang dipilih untuk mengembangkan skema pemberdayaan ini, mengingat tingginya potensi kewirausahaan di sektor jasa otomotif di wilayah tersebut.
Ketua Baznas Kota Padang, Yuspardi, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan proses verifikasi ketat terhadap calon penerima manfaat, guna memastikan program ini tepat sasaran.
“Kami sangat menghargai kepercayaan Baznas RI. Selain Z-Auto, kami juga mendapat amanah pelaksanaan program Baznas Microfinance Masjid (BMM), dan keduanya telah kami siapkan secara matang agar benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” ujar Yuspardi.
Yuspardi juga mengungkapkan, tahap awal pelaksanaan Z-Auto di Kota Padang menyasar 10 mustahik terpilih, yang berasal dari keluarga prasejahtera dengan potensi keterampilan di bidang otomotif. Pelatihan akan dimulai awal Juni 2025, bekerja sama dengan lembaga pelatihan bersertifikasi dan praktisi industri otomotif lokal.
Baznas RI menargetkan bahwa melalui pendekatan yang terintegrasi ini, mustahik tidak hanya mendapatkan bekal keterampilan, namun juga mampu menjadi pengusaha bengkel skala kecil hingga menengah di masa mendatang.
“Kami ingin menjadikan Kota Padang sebagai percontohan nasional dalam pengelolaan zakat produktif yang benar-benar berdampak. Harapannya, program ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai model keberhasilan pemberdayaan ekonomi umat,” pungkas Noor Achmad.
Tentang Z-Auto
Z-Auto merupakan salah satu program unggulan Baznas RI dalam klaster zakat produktif. Program ini menargetkan mustahik yang memiliki minat dan potensi di bidang jasa perbengkelan kendaraan bermotor, dengan tujuan utama membentuk pelaku usaha mikro yang profesional dan berdaya saing.
Program ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Baznas dalam mendukung pengentasan kemiskinan berbasis ekonomi syariah.(*)