Notification

×

Iklan

Iklan

Penataan Pelabuhan Muaro, Dorong Transformasi Wajah Maritim Menuju Kota Wisata Berkelas

15 Mei 2025 | 11:18 WIB Last Updated 2025-05-15T04:18:36Z




Padang, pasbana  — Pemerintah Kota Padang menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pengembangan sektor transportasi laut dan pariwisata melalui penataan Pelabuhan Muaro Padang. Upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Padang, Fadly Amran, dalam kunjungannya ke lokasi bersama General Manager PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur, Ferrial Dunan Sidabutar, pada Rabu (14/5).

Penataan kawasan pelabuhan yang berada di muara Sungai Batang Arau itu digagas sebagai bagian dari sinergi antara Pemko Padang dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengoptimalkan potensi kawasan maritim sebagai pintu gerbang utama menuju destinasi unggulan Kepulauan Mentawai.

“Kami melihat Pelabuhan Muaro yang menjadi salah satu pintu masuk wisatawan dari Kota Padang ke Mentawai ini sangat potensial untuk ditingkatkan kualitasnya. Kita targetkan selesai tahun ini, dan bentuknya akan sangat representatif,” ungkap Wali Kota Fadly Amran.

Pelabuhan Muaro Padang selama ini dikenal sebagai jalur transportasi laut utama menuju Kepulauan Mentawai yang menjadi salah satu ikon wisata bahari Sumatera Barat. Namun, kondisi infrastruktur dan tata kelola kawasan pelabuhan masih belum optimal untuk mendukung lonjakan wisatawan yang datang setiap tahun.

Menurut data Dinas Pariwisata Kota Padang, ribuan wisatawan domestik dan mancanegara melakukan perjalanan menuju Mentawai melalui Pelabuhan Muaro sepanjang tahun 2024. Peningkatan kualitas pelabuhan diyakini akan berdampak langsung terhadap kenyamanan dan keamanan para pengunjung serta menumbuhkan sektor ekonomi lokal.

Dalam tahap awal, penataan Pelabuhan Muaro Padang akan meliputi pembangunan fasilitas penumpang yang lebih modern, penataan kawasan parkir, serta pengelolaan zona perdagangan dan UMKM yang tertib dan estetis. Program ini menjadi bagian dari implementasi Program Unggulan (Progul) “Jelajah Padang” yang mengedepankan penataan kawasan pinggir pantai sebagai identitas wisata kota.

“Kita ingin wajah Sungai Batang Arau berubah, sesuai dengan Program Unggulan kami Jelajah Padang. Penataan kawasan ini juga bertujuan menguatkan daya saing Padang sebagai kota wisata yang bersih, rapi, dan nyaman,” lanjut Wali Kota Fadly Amran.

Penataan pelabuhan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemko Padang dengan PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur. General Manager Pelindo, Ferrial Dunan Sidabutar, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama secara optimal dalam merealisasikan target revitalisasi pelabuhan hingga akhir tahun 2025.

“Kami sangat menyambut baik sinergi ini. Pelindo berkomitmen mendukung pembangunan pelabuhan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan wajah kota modern yang ramah wisatawan,” ujarnya.

Revitalisasi Pelabuhan Muaro tidak hanya memperbaiki sarana transportasi laut, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam transformasi wajah maritim Kota Padang. Dalam jangka panjang, proyek ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru di kawasan pesisir, mengurangi kepadatan kawasan pasar lama, dan memperluas konektivitas maritim antarwilayah di Sumbar.

Pakar tata kota dari Universitas Andalas, Dr. Ardiansyah, menilai langkah ini sebagai strategi jangka panjang yang progresif. “Padang perlu memperkuat simpul-simpul konektivitasnya. Penataan Pelabuhan Muaro adalah pintu masuk menuju akselerasi pertumbuhan pariwisata dan transportasi laut yang inklusif,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

Proses pengerjaan ditargetkan selesai pada akhir 2025, dengan tahapan awal berupa perbaikan dermaga dan fasilitas umum. Pemko Padang juga berencana melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan kawasan UMKM di sekitar pelabuhan agar dampak ekonomi dapat dirasakan secara langsung oleh warga.

Pemerintah juga akan memastikan bahwa penataan tetap mempertahankan nilai sejarah kawasan Batang Arau sebagai titik awal perkembangan Kota Padang di masa kolonial.(rel/tsa)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update