Notification

×

Iklan

Iklan

13 Waktu Emas untuk Berdoa: Saat Langit Terbuka dan Harapan Lebih Dekat

21 Juni 2025 | 07:23 WIB Last Updated 2025-06-21T02:23:31Z


Pasbana - Di tengah kesibukan hidup yang tak pernah usai, ada satu hal sederhana namun sangat kuat yang bisa dilakukan siapa pun, di mana pun: berdoa. 

Bukan sekadar rutinitas spiritual, doa dalam Islam adalah bentuk pengakuan terdalam bahwa manusia memang makhluk yang lemah—dan Allah Maha Mendengar.

Namun tahukah Anda, ada momen-momen istimewa di mana langit seperti lebih “terbuka” dan doa kita lebih mustajab? 

Momen-momen ini bukan sekadar tradisi, tapi bersumber dari sabda Rasulullah dan penjelasan dalam Al-Qur’an, diperkuat oleh para ulama.

Berikut 13 waktu emas untuk berdoa, yang sayangnya sering kita lewatkan begitu saja.

1. Sepertiga Malam Terakhir: Momen Spiritual Paling Privat


Waktu ini ibarat panggilan rahasia dari langit. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Allah "turun ke langit dunia" pada sepertiga malam terakhir, dan berkata:
Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta akan Aku beri...”

Bangunlah untuk salat tahajud atau sekadar duduk berzikir. Hening malam menjelang subuh adalah waktu penuh keberkahan, saat hati lebih jernih dan harapan bisa disampaikan dengan lebih khusyuk.

📌 Fakta menarik: Menurut survei Pew Research (2019), umat Muslim yang rutin bangun malam untuk beribadah cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan merasa lebih terkoneksi dengan nilai spiritual.

2. Ketika Sahur: Berkah Bukan Hanya di Makanannya


Allah memuji hamba-Nya yang memohon ampun di waktu sahur dalam QS. Adz-Dzariyat: 18.
Sahur bukan hanya pengisi energi sebelum puasa, tetapi juga momen tenang menjelang fajar yang sangat baik untuk berdoa.

📌 Tips: Sisihkan 5–10 menit sebelum imsak untuk duduk tenang, bermunajat, memohon kesehatan, rezeki, dan kemudahan hidup.

3. Saat Berbuka Puasa: Kelegaan dan Keberkahan Bertemu


Tak hanya menyantap takjil, waktu berbuka juga saat emas untuk doa. Rasulullah bersabda bahwa doa orang berpuasa saat berbuka tidak tertolak (HR. Tirmidzi).

💡 Gunakan momen ini untuk berdoa diam-diam di dalam hati sebelum suapan pertama. Simpel, tapi sangat istimewa.

4. Malam Lailatul Qadar: Lebih Baik dari Seribu Bulan


Malam Lailatul Qadar—yang hanya terjadi di bulan Ramadan, tepatnya pada 10 malam terakhir—disebut dalam Al-Qur’an (QS. Al-Qadr: 3) sebagai malam lebih baik dari 1000 bulan.

Rasulullah bahkan mengajarkan doa pendek tapi dalam maknanya:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
📌 Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah aku.


5. Di Antara Azan dan Iqamah: Waktu Singkat, Doa Dahsyat


Rasulullah bersabda: Doa di antara azan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Tirmidzi).

Sayangnya, banyak yang justru asyik dengan gawai atau ngobrol saat azan berkumandang. Padahal, inilah momen langka yang tak lama.

6. Saat Azan Berkumandang: Suara Langit yang Menggugah


Tak hanya untuk menyambut panggilan salat, azan juga membawa waktu yang mustajab untuk berdoa (HR. Abu Daud).

Responlah azan, lalu lanjutkan dengan doa:
“Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna ini, jadikan aku termasuk hamba-Mu yang menjaga salat dan dekat dengan-Mu.”

7. Ketika Sujud dan Sebelum Salam Salat


Sujud adalah saat paling rendah secara fisik, tapi paling tinggi secara spiritual. 

Rasulullah bersabda:
“Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah saat sujud...” (HR. Muslim).

Begitu pula sebelum salam, yaitu saat sebelum menutup salat. Jangan buru-buru berdiri, panjatkanlah doa—itu bisa menjadi momen yang tak tergantikan.

8. Saat Turun Hujan: Rahmat yang Jatuh dari Langit


Hujan dalam Islam dikenal sebagai rahmat. Maka ketika langit mencurahkan airnya, ambillah waktu sejenak untuk berdoa.

Rasulullah bersabda:
Carilah waktu mustajab saat hujan turun...” (HR. Abu Daud).

Boleh berdoa dari jendela, di teras, atau bahkan dalam kendaraan. Allah tahu isi hati hamba-Nya.

9. Hari Jumat, Setelah Asar: Menjelang Magrib yang Mustajab


Ini adalah waktu-waktu yang sangat dinanti bagi para pencari keberkahan. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa ada waktu pada Jumat, khususnya menjelang Magrib, ketika doa tidak akan ditolak.

📌 Banyak ulama menyarankan memanfaatkan 30–40 menit terakhir sebelum Magrib untuk berdoa dalam diam.


10. Saat Diuji atau Diterpa Musibah


Saat hati sedang sedih atau hidup terasa sempit, justru saat itulah doa lebih kuat.

“Doa orang yang terzalimi tidak akan tertolak,” sabda Nabi dalam HR. Tirmidzi.

Tetesan air mata di tengah ujian hidup bisa menjadi saksi keikhlasan doa yang Allah cintai.


11. Ketika Perang Berkecamuk


Meski konteks ini jarang relevan bagi kita sehari-hari, tapi hadis tentang mustajabnya doa saat perang mempertegas satu hal: dalam kondisi genting, Allah semakin dekat

Maka, setiap situasi darurat atau krisis hidup bisa menjadi waktu terbaik untuk berserah diri dalam doa.

12. Hari Arafah: Puncak Doa bagi Jutaan Hamba


Hari Arafah (9 Dzulhijjah) adalah hari istimewa dalam Islam, terutama bagi jemaah haji.

Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah” (HR. Tirmidzi).

Namun umat Muslim di seluruh dunia pun dianjurkan memanfaatkannya dengan puasa dan memperbanyak doa.


Jangan Pernah Meremehkan Doa


Doa bukan hanya pengharapan. Ia adalah komunikasi intim antara hamba dan Tuhannya. Dalam dunia yang penuh dengan distraksi dan ketidakpastian, berdoa adalah penenang paling sederhana—dan juga paling kuat.

👉 Tips Praktis:

Siapkan daftar doa (personal wishlist) untuk dibaca di waktu-waktu mustajab.

Ajari anak-anak untuk ikut memanjatkan doa di waktu sahur dan menjelang tidur.

Simpan jurnal doa dan lihat bagaimana Allah menjawabnya dari waktu ke waktu.

Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan...” (QS. Ghafir: 60)

Karena sekuat apa pun usaha kita, tetap saja, tangan yang menengadah kepada langit bisa lebih kuat dari segalanya. (*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update