Notification

×

Iklan

Iklan

Batuk, Pilek, dan Rahasia Ciptaan Allah: Mengintip Desain Sempurna Tubuh Manusia

12 Juni 2025 | 06:40 WIB Last Updated 2025-06-11T23:40:43Z



Pasbana - Siapa sangka, batuk dan pilek—dua hal yang sering kita anggap gangguan kecil sehari-hari—ternyata bisa menjadi bukti keajaiban ciptaan Allah SWT yang luar biasa?

Batuk bukan hanya reaksi tubuh ketika ada sesuatu yang ‘mengganggu’ tenggorokan atau paru-paru. Lebih dari itu, ia adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang begitu kompleks, tertata rapi, dan berfungsi dengan presisi tinggi.

Sama halnya dengan pilek, yang sejatinya adalah sinyal bahwa tubuh sedang bekerja keras melindungi kita dari serangan mikroorganisme asing.

Dalam Islam, refleksi atas penciptaan tubuh manusia memang telah lama menjadi bahan renungan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat At-Thariq ayat 5:
"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?"
(QS. At-Tariq: 5)

Peringatan ini tak sekadar spiritual. Ia adalah undangan untuk berpikir. Tentang bagaimana dari sesuatu yang sangat sederhana—air yang memancar—tercipta sistem tubuh manusia yang sedemikian menakjubkan.

Dari Tetesan Kehidupan Menuju Mahakarya

Setetes sperma dan ovum mungkin tampak sepele jika dilihat dengan mata telanjang. Tapi dari dua unsur ini, terbentuklah kita—manusia yang bisa berpikir, merasakan, dan menciptakan.

Peneliti biologi perkembangan, Dr. Scott Gilbert dari Swarthmore College, menyebut proses pembentukan embrio sebagai "simfoni biologis." 

Sebuah sel kecil yang dibuahi mulai membelah diri, mengatur dirinya sendiri menjadi sistem-sistem rumit: otot, saraf, tulang, organ, dan tentu saja—sistem pernapasan dan imunitas.

Menurut artikel jurnal Nature Reviews Immunology (2023), sistem kekebalan tubuh manusia bahkan mulai aktif sejak masih di dalam kandungan. Saat lahir, tubuh bayi telah membawa antibodi dari sang ibu. Kemudian, tubuhnya secara perlahan membangun pertahanannya sendiri—melalui hal-hal seperti demam, pilek, hingga batuk. 

Jadi, saat kita bersin atau batuk, itu bukan kelemahan. Itu pertanda bahwa sistem pertahanan tubuh sedang bekerja.

Tubuh Kita, Engineer Terbaik di Semesta

Tak hanya soal asal-usul kita yang menakjubkan. Distribusi sel dan organ tubuh juga menjadi bukti betapa sempurnanya desain biologis ini. Bayangkan jika mata kita diletakkan di lutut, atau paru-paru berada di telapak tangan? Tapi nyatanya, setiap bagian tubuh tahu ke mana harus ‘pergi’.

Dalam proses embriogenesis, sel-sel tubuh akan bermigrasi ke lokasi yang benar sesuai dengan "blueprint" biologisnya. Ilmu kedokteran menyebutnya sebagai "cellular signaling", sistem komunikasi antar sel yang kompleks namun akurat, seperti sistem navigasi GPS di tubuh.

"Sel tahu kapan harus berhenti tumbuh, ke mana harus bermigrasi, dan kapan harus berubah menjadi jenis sel tertentu," kata Prof. Magdalena Zernicka-Goetz dari University of Cambridge, seorang ahli embriologi.

Saat Batuk Jadi Peringatan dan Pelajaran

Kembali ke batuk dan pilek. Dalam dunia medis, batuk adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran napas. Tanpa batuk, kotoran, lendir, atau partikel asing bisa menumpuk di paru-paru dan menyebabkan infeksi serius. 

Begitu pula pilek, yang seringkali dianggap sepele, justru menjadi perisai tubuh terhadap virus dan bakteri yang masuk melalui hidung.

Jika direnungi lebih dalam, bukankah luar biasa? Sebuah refleks sederhana bisa menyelamatkan hidup kita.

Menemukan Makna di Balik Mekanisme Fisiologis

Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an menegaskan bahwa manusia memang diperintahkan untuk merenungi asal-usul penciptaannya—bukan sekadar tahu dari mana berasal, tapi juga menyadari tujuan dan ke mana akan kembali.

Dan di situlah letak keindahan sekaligus keimanan. Ilmu pengetahuan membawa kita memahami proses-proses biologis yang menakjubkan, sementara keimanan membawa kita pada rasa syukur dan kagum atas desain Sang Pencipta.
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
(QS. At-Tin: 4)

Merayakan Batuk dan Pilek? Kenapa Tidak!

Lain kali ketika Anda batuk atau pilek, cobalah untuk tidak buru-buru mengeluh. Sebaliknya, anggaplah itu sebagai pesan cinta dari tubuh Anda—bahwa ia sedang bekerja keras, menjaga Anda tetap sehat.

Sistem ini bukan hanya canggih, tapi juga spiritual. Perpaduan antara sains dan iman yang bisa mengajarkan kita satu hal penting: tubuh kita bukanlah hasil kebetulan. Ia adalah mahakarya Sang Maha Pencipta. (*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update