Limapuluh Kota, pasbana - Kisah haru penuh inspirasi datang dari nagari Koto Tinggi, kecamatan Gunuang Omeh, kabupaten Limapuluh Kota. Sepasang suami istri petani, Mursal dan Netti Helmi, membuktikan bahwa kasih sayang dan perjuangan orang tua tak mengenal batas.
Hal ini kata Mursal kepada wartawan, demi melihat anaknya melanjutkan pendidikan tinggi, Mursal rela tidur di pos satpam saat menemani sang anak menjalani ujian masuk universitas.
Pengorbanan besar itupun tidak sia-sia. Putra mereka, Mulia Putra Fajri, kini diterima di Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, bagian dari YARSI Sumatera Barat, dengan beasiswa penuh hingga tamat kuliah. Tak hanya biaya pendidikan yang ditanggung, Fajri juga menerima uang saku bulanan langsung dari pihak universitas.
Momentum mengharukan ini disaksikan langsung bupati Limapuluh Kota, H Safni, saat menghadiri penyerahan beasiswa secara simbolis dari Rektor Universitas Mohammad Natsir, Afridian Wirahadi Ahmad, SE, MSc, Akt, baru-baru ini.
Dalam prosesi itu, bupati Safni secara langsung memakaikan almamater kampus kepada Mulia Putra Fajri. Suasana berubah haru saat sang bupati meneteskan air mata, mengenang masa kecilnya yang juga dibatasi keterbatasan ekonomi hingga tak mampu melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Ia menyadari betapa beratnya menjadi orang tua yang tak mampu memenuhi harapan anak-anaknya untuk sekolah tinggi.
"Dulu orang tua saya juga punya mimpi yang sama. Tapi kami terhalang keadaan. Hari ini saya menyaksikan perjuangan serupa dari seorang ayah. Ini sangat menyentuh hati saya," ujar Safni, terbata.
Melihat langsung perjuangan keluarga Mursal, bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memperjuangkan akses pendidikan untuk anak-anak Limapuluh Kota, terutama dari keluarga kurang mampu.
"Sebagai bupati, saya berkomitmen untuk mencari berbagai cara agar anak-anak di daerah ini bisa melanjutkan pendidikan yang layak. Tidak boleh ada anak yang kehilangan masa depannya karena masalah biaya," tegasnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Universitas Mohammad Natsir dan pihak YARSI Sumbar yang telah membuka harapan baru bagi keluarga petani itu. (BD)