Oleh : Sawitri Husadah
Mahasiswi s1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Padang
Pasbana - Perkembangan kurikulum Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa pendidikan sedang berusaha beradaptasi dengan perubahan dunia yang semakin cepat.
Kurikulum Merdeka hadir membawa semangat baru—lebih fleksibel, lebih humanis, dan lebih memberi ruang bagi siswa untuk menemukan potensi dirinya. Tidak lagi semuanya harus seragam; sekolah kini diberi kesempatan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi masing-masing.
Namun perubahan ini juga menghadirkan tantangan besar. Tidak semua guru siap dengan tuntutan baru seperti pembelajaran berdiferensiasi, asesmen autentik, atau penggunaan teknologi. Di banyak daerah, keterbatasan fasilitas masih menjadi penghalang untuk menerapkan konsep kurikulum secara optimal. Perubahan yang bagus di atas kertas tidak selalu mudah diterapkan di ruang kelas.
Meski begitu, arah perkembangan kurikulum saat ini tetap perlu diapresiasi. Kurikulum yang lebih fleksibel membuka ruang bagi kreativitas dan kemandirian belajar. Dengan dukungan pelatihan guru dan pemerataan sarana yang lebih serius, kurikulum Indonesia memiliki peluang untuk benar-benar meningkatkan kualitas pendidikan.
Pada akhirnya, keberhasilan kurikulum tidak hanya ditentukan oleh konsepnya, tetapi oleh seberapa jauh ia mampu menjawab kebutuhan siswa dan zaman. Kurikulum boleh berubah, tetapi tujuannya tetap sama membentuk generasi yang siap menghadapi masa depan.(*)
Tentang Penulis:
Nama : Sawitri Husadah
Nim : 24053041
Email : sawitrihusadah664@gmail.com
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Padang
