Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS, Ratusan Guru Honorer K2 Di Sijunjung Berdemo Ke Gedung DPRD

21 September 2018 | 00.02 WIB Last Updated 2018-09-20T17:02:10Z
Ratusan Guru honorer K2 berdemo ke gedung DPRD Kabupaten Sijunjung , Kamis (20/09) [ foto: Nal ]
Sijunjung – Ratusan guru honorer dan penjaga sekolah yang termasuk dalam tenaga honorer kategori dua (K2) se-Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat, menggelar demo menyampaikan inspirasi ke gedung DPRD Kabupaten Sijunjung di Jalan Lintas Sumatera, Kandang Baru Sijunjung, Kamis (20/9/2018) .


Aksi demo damai yang dilakukan oleh ratusan tenaga honorer (k2) tersebut mendapat pengawalan dari pihak keamanan dan Satpol PP.

Para honorer K2 ini memprotes  perihal peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 36 dan 37 tahun 2018, tentang kriteria penetapan kebutuhan PNS dan pelaksanaan seleksi CPNS 2018, yang tidak mengakomodir para honorer K2 ini untuk dapat diangkat menjadi CPNS. Tidak hanya di Sijunjung, di beberapa daerah juga mendapat protes serupa dari para honorer K2.

Add caption

Ratusan guru honorer dan penjaga sekolah itu datang ke gedung DPRD Sijunjung menyampaikan keluhan ke wakil rakyat. Dengan membawa spanduk dan poster berbagai ukuran mereka berorasi dan menyampaikan harapan agar bisa diangkat menjadi CPNS.

Ketua Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2-I) Sijunjung, Mayono, SPdi dan Sekretaris FHK2-I, Romi Yanto, SPd yang menjadi Koordinator demo pada kesempatan tersebut memimpin rekan-rekannya untuk beraudiensi dengan anggota DPRD Sijunjung.

Mereka diterima secara langsung oleh Ketua DPRD Sijunjung, Yusdarti, Wakil Ketua DPRD Walbardi dan sejumlah anggota Pimpinan DPRD lainnya bahkan Plt BKD EDM Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Musprianti juga hadir.

Menurut guru honorer yang tergabung dalam organisasi FHK2-I, pada umumnya usia mereka di atas 35 tahun bahkan sudah belasan tahun mereka mengabdi dengan tulus ikhlas.
Namun dengan turunnya Permen PAN  RB tersebut, sebagian diantara mereka tak bisa mengikuti test CPNS . Harapan para honorer tersebut, nasib mereka diperjuangkan. 

Apalagi mereka sudah belasan tahun mengabdi namun tak kunjung diangkat jadi CPNS. Bahkan mereka juga mengeluhkan dan mempertanyakan ada diantara guru yang baru lulus kuliah sudah bisa diangkat jadi kontrak Tenaga Harian Lepas ( THL ).

“ Kita sudah menyampaikan ke Jakarta dan kita juga sudah koordinasi dengan DPRD se Indonesia untuk menuntut, pegawai kontrak, honorer dan bukan hanya K2. Tanggal 25 September 2018 akan ada rapat DPRD se Indonesia memperjuangkan nasib ibu-ibu. Kami juga akan mengadu ke pusat melalui asosiasi,” ucap Ketua DPRD Yusdarti yang langsung disampaikan kepada Tim Jokowi.

“Kami adalah perwakilan masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi masyarakat, tak hanya guru, tapi semua. Tapi hendaknya bukan hanya sebatas aspirasi tapi hendaknya harapan mereka ini bisa terwujud,” ucap Wakil Ketua DPRD Sijunjung, Walbardi.

“Ini perlu diperhatikan oleh Kepala Daerah Sijunjung, BKD harus jemput bola, bukan hanya berlagu Sijunjung jaya dan maju saja, tapi kerja dan kerja. Soal ada guru diangkat THL tiga bulan baru tamat kuliah ini sama saja penyimpangan,” kata Bakri , anggota DPRD dari Fraksi Demokrat.

Adapun misi dari demo itu adalah mereka mendesak diterbitkannya Perpu untuk peningkatan status honorer menjadi CPNS, tanpa batas umur.


Kepala Dinas Pendidikan Sijunjung, Ramler, SH, MM, pun sangat prihatin dengan keluhan para guru honorer yang berharap diangkat jadi CPNS itu mengingat jasa dan pengabdian mereka yang telah belasan tahun.

“Saat ini tercatat ada 370 guru honorer K2. Tapi yang bisa ikut seleksi CPNS hanya 22 orang yang memenuhi syarat berdasarkan umur. Untuk umur 18-35 tahun ini yang membuat kecewa para guru kita dan itu sudah ketentuan , ” kata Ramler pada media pasbana.Com melalui terpon selulernya Kamis (20/9/2018).

Padahal kata Ramler, saat ini Kabupaten Sijunjung membutuhkan sebanyak 619 guru sekolah dasar (SD) berbagai mata pelajaran dan juga butuh sebanyak 205 guru sekolah menengah pertama (SMP). 

“ Sedangkan formasi penerimaan CPNS untuk guru saat ini hanya 100 orang yang meliputi  73 orang guru SD dan 2 orang untuk guru disabilitas dan 25 orang lagi untuk  guru SMP Semua Jurusan ," pungkas Ramler. (Nal)






×
Kaba Nan Baru Update