Padangpanjang - Ditinggal pergi berobat, rumah kayu milik petani Coklat, Ramidi (60) warga Jorong Hilir Nagari Jaho, X Koto, Kabupaten Tanahdatar, hangus dilalap “Sijago Merah”, sekitar pukul 11,30 WIB, Selasa (22/11) kemarin. Isak tangis keluarga korban tidak terbendung saat mengetahui kediamannnya telah rata dengan tanah.
Peristiwa kebakaran tersebut baru diketahui setelah warga melihat kepulan asap hitam mengambang di udara yang bersumber dari rumah korban. Peristiwa kebakaran itu langsung membuncah, warga setempatpun berhamburan menuju ke lokasi untuk menyaksikan kobaran api yang menjalar diseluruh dinding kayu rumah Ramidi yang kerap disapa Magek itu.
Dilokasi kejadian, setiap warga yang datang hanya bisa menyaksikan keganasan api yang semakin menggarang serta ikut merasakan duka atas peristiwa itu. Pasalnya, lokasi rumah korban yang terletak di lereng bukit perkebunan Coklat itu, tidak memilik sumber air, sehingga warga kesulitan dan tidak berdaya untuk menjinakkan api. Api terus mejalar merobohkan dinding rumah, diiringi isak tangis keluarga korban saat melihat harta bendanya terbakar.
“Jauh dari sumber air, menjadi salah satu kendala untuk menjinakkan api sebelum Pemadam kebarakan datang ke lokasi. Api yang terus membesar, membuat warga tidak mau mengambil resiko untuk mendekati lokasi,” sebut Zal (33) warga setempat.
Hal senada juga diungkapkan Jap (37), dimana peristiwa kebakaran itu telah dilaporkan warga ke Pemadam kebarakan Kota Padangpanjang dan Tanahdatar. Namun, mobil unit kebakaran juga tidak bisa langsung ke lokasi karena terkendala jalan masuk.
“Api terus mengganas, sementara pasukan penjinak api terkendala menuju lokasi. Ya, setelah semua rumah menjadi bara dan datar dengan tanah baru saluran air dari Pemadam sampai ke lokasi kejadian,” ungkap Jab ikut membantu petugas pemadam mematikan api.
Sementara si pemilik rumah Magek, mengungkapkan, sebelum meninggalkan rumah sekitar pukul 10.45 WIB, untuk pergi berobat, dirinya juga sudah mengecek kondisi dapur dan alat penerangan di rumahnya sudah dalam keadaan mati.
“Dalam rentang waktu setengah jam saja, saya mendapat kabar kalau rumah saya terbakar. Ya, saat itu saya tidak jadi berobat dan kembali bergegas pulang. Sampai di halaman rumah saya hanya pasrah melihat rumah kami sudah terbakar,” ungkap Magek, seraya tidak satupun barang barang didalam rumahnya yang terselamatkan.
Kepala UPTD Damkar Kota Padangpanjang Kasimin, mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan satu unit mobil pemadam ke lokasi kejadian. Namun, terkendala jalur masuk, mobil tidak dapat dipaksakan menerobos ke lokasi.
“Kita masih bisa menyuplay air ke lokasi, dengan menyambung slang. Ya, meskipun kita telah melakukan pemadaman, namun api terlebih dahulu menghanguskan bangunan rumah,” jelas Kasimin.
Ketika ditanyakan faktor pemicu terjadinya kebakaran, Kasimin menerangkan, setelah mendapat keterangan pemilik rumah, diduga api berasal dari api tunggu sisa pembakaran. Dimana korba mengaku telah melakukan pembakaran ditunggu sebelum meninggalkan rumah.
“Diduga terjadinya kebakaran ini dipicu dari api tunggu yang menjalar ke dinding rumah. Untuk kerugian sementara diperkirakan sekitar 10- 15 juta,” sebut Kasimin seraya dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. (Kenzie)