Notification

×

Iklan

Iklan

Riza Falepi Bersilaturrahim dengan Masyarakat Padang Alai Payobada

06 Desember 2016 | 21:18 WIB Last Updated 2016-12-06T14:19:52Z

Diawali dengan makan malam bersama, Riza Falepi bersilaturrahim dengan masyarakat Padang Alai Payobada Senin malam (06/12).

Riza memyampaikan kinerjanya di periode pertama dinilai baik oleh pemerintah pusat sehingga diganjar bonus DID 50,7 M. Rata rata infrastruktur termasuk di Payakumbuh Timur jalan sudah mulus. Sehingga warga justru meminta agar dibuatkan polisi tidur.

Payakumbuh tidak mempunyai anggaran yang besar. 65% dari APBD banyak terkuras untuk belanja rutin, praktis hanya 35% dari APBD dialokasikan untuk pembangunan. Itupun pembangunan yang bersifat perawatan.

Mau tidak mau, jika Payakumbuh ingin membangun harus bisa mengakses dana dari pusat. Riza akui dia lobi anggota DPR, termasuk kolega koleganya di Dirjen. Hasilnya dapat kita lihat bagaimana proyek infrastruktur di Payakumbuh saat ini sangat masif.
Untuk proyek Batang Agam sendiri totalnya mencapai 1,2 T.

Karena mengurus infrastruktur yang menghabiskan waktu bolak balik Payakumbuh - Jakarta serta mengawal "cuci piring" anggaran hingga memperoleh WTP, Riza akui pada periode pertama tidak sempat turun langsung untuk membenahi ekonomi.

Pada periode pertama Riza membenahi bidang ekonomi dengan memangkas dan mempermudah perizinan usaha dan meningkatkan idle capacity masyarakat. Sehingga Payakumbuhpun menjadi Kota yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya di Sumbar.

Namun Riza mengakui pertumbuhan ekonomi tersebut belum dirasakan oleh semua masyarakat. Oleh karena itu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita untuk sejahtera.

Secara eksplisit Riza menargetkan setiap rumah di Payakumbuh mempunyai penghasilan 10 juta/ Bulan. Ini bukan kerja yang mudah. Kita harus bersama sama mengerjakannya. Kita harus terampil, punya etos kerja dan tidak malas. Saya sebagai pemimpin akan turun langsung mengurus ini. Nanti kita buat koperasi yang bisa berproduksi.

"Saat ini kita harus bersama sama. Yang perlu adalah konsesi bersama. Bukan pemimpin yang hanya tukang tepuk tepung punggung rakyat saja. Namun pemimpin yang bisa menjadi pelita bagi masyarakat," pungkas Riza.


IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update