Notification

×

Iklan

Iklan

4 MENINGGAL DUNIA, 8 MOBIL TERSERET LONGSOR, PENANGANAN DARURAT BANJIR DAN LONGSOR TERUS DILAKUKAN DI KABUPATEN 50 KOTA

04 Maret 2017 | 00.05 WIB Last Updated 2017-03-03T17:05:15Z

50 Kota - Penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Kabupatn 50 Kota, Sumbar, pada Jum’at, 03 Maret 2017 Pukul 19.00 WIB masih terus dilakukan.

Hujan deras yang turun mengguyur sejak  Kamis, 2 Maret 2017 hingga sampai saat ini , berdampak  pada terjadinya 12 titik banjir genangan di 7 Kecamatan   dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya sungai Maek.

Sementara itu, jalan negara yang menghubungkan Propinsi Sumbar dan Riau terputus karena ada 9 titik lokasi longsor di wilayah Kecamatan Pangkalan, termasuk akses menuju Kota Kecamatan. Pangkalan yang terkena banjir juga terputus. Secara keseluruhan di Kabupaten Limapuluhkota terdapat 13 titik longsor.


Menurut data yang berhasil dihimpun, terdapat 8 mobil tertimpa longsor di Km 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan (Jalan yg menghubungkan Sumbar - Riau) yang mengakibatkan sampai saat ini sementara diketahui 4 orang meninggal dunia.

Upaya yang dilakukan oleh Tim gabungan BPBD Limapuluhkota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, Relawan berupaya membersihkan material longsor untuk menuju Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir. Dan aktivitas pencarian serta evakuasi korban 8 mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan.


Untuk mengantisipasi korban bertambah, BPBD 50 Kota juga telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan dengan berusaha masuk melalui Riau tapi tidak dapat tembus juga karena terhalang longsor.

Sementara itu, untuk logistik dan bantuan perahu karet guna evakuasi belum bisa masuk ke wilayah Kecamatan Pangkalan karena terhalang 3 titik longsor besar lagi yang harus dibersihkan. Dan BPBD Provinsi Sumbar telah mengirim 1 unit perahu dan masih tertahan longsor bersama tim gabungan.


Kondisi terkini di lokasi bencana adalah PLN mematikan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir sehingga sulit berkomunikasi. Beberapa daerah mengalami blank spot sinyal. Untuk pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK/jiwa terdampak belum dapat terlaporkan.

Hingga Jumat 3 Maret 2017 malam ini, belum ada satupun kendaraan yang dievakuasi petugas, karena petugas lebih terfokus pada pencarian korban yang tertimbun material longsor ataupun yang terseret ke jurang di kedalaman sekitar 100 meter.


“Untuk sementara ini, kami fokus evakuasi korban. Empat diantaranya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi telah meninggal dunia. Besok kami akan terus melakukan pencarian, untuk memastikan apakah masih ada korban yang tertimbun atau yang jatuh ke jurang,” ujar Nasriyanto, Jumat 3 Maret 2017.

Menurut Nasriyanto, proses evakuasi belum usai, karena masih ada sekitar tiga titik longsor besar yang belum diketahui apakah ada korban tertimbun atau tidak.


“Kondisi Limapuluh Kota sekarang (Jumat malam) masih gerimis, evakuasi belum selesai. Korban yang tertimbun kemungkinan masih ada. Namun belum bisa dipastikan, karena kami belum bisa masuk ke Pangkalan karena masih ada tiga longsor besar lagi. Ada lima alat berat yang dikerahkan membersihkan material longsor, sementara bantuan tenaga evakuasi juga ada dari TNI, Polri, Pol PP,  PLN, dan juga BPBD Sumbar dan Basarnas,” sebutnya.

Sementara untuk penumpang atau masyarakat yang terjebak diantara lokasi longsor, menurut Nasriyanto, mereka telah menjalani pemeriksaan medis, serta telah diberi makan dan minum agar kondisi kesehatan mereka tidak menurun.

Ada sembilan titik longsor yang terjadi di Kecamatan Pangkalan. Hingga Jumat malam ini jalur Sumbar-Pekanbaru via Pangkalan masih putus total.(***/bd)
×
Kaba Nan Baru Update