Notification

×

Iklan

Iklan

Empat Patung “The Founding Fathers” Diresmikan Di Rumah Budaya Fadli Zon

15 Agustus 2017 | 17.59 WIB Last Updated 2017-08-15T12:27:54Z



Tanah Datar - Memperingati momentum Kemerdekaan Indonesia yang ke 72 tahun, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meresmikan patung “The Founding Fathers” (Pendiri Republik Indonesia) yang terdiri dari Sokarno, Muhammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Tan Malaka, di Rumah Budaya Fadli Zon, Aia Angek Cottage, Selasa (15/7).

Di Indonesia pun istilah Pendiri Bangsa lebih sering merujuk pada nama-nama yang terlibat dalam merumuskan struktur negara RI menjelang hari kemerdekaan.mereka adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), di tambah tokoh yang hadir merumuskan naskah proklamasi dirumah laksamana Maeda, pada tanggal 16 Agustus 1945.

Fadli Zon mengatakan, Istilah pendiri bangsa memiiki pengertian yang lebih luas dari itu, sebab kelahiran sebuah negara di badani oleh para pejuang yan boleh jadi tidak terlibat dalam urusan-urusan teknis tersebut.

“Dalam kesempatan kali ini, kita hanya membuat empat patung dari sekian banyak yang bisa disebut sebagai The Founding Fathers,  keempat tokoh ini menjadi representasi dari pola dan bentuk perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tutur Fadli zon.

 

Tiga dari empat tokoh tersebut, lanjut Fadli Zon, merupakan putra minangkabau, dan sebagai orang minang kabau kita patut bangga akan hal itu, karena di Ranah Minang memang telah melahirkan tokoh-tokoh yang punya andil sangat besar bagi kelahiran dan perjalanan bangsa Indonesia.

“Kita tahu, Bung Karno merupakan salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang telah mendirikan PNI pada saat ia berumur 26 tahun. Dengan PNI nya tersebut, Bung Karno terus berjuang melawan Kolonialisme di Hindia Belanda, hingga akirnya di usia ke 32 tahun, Bung Karno di tangkap oleh Polisi Koloniali Belanda dan di jebloskan ke penjara Sukamiskin selama 4 bulan,” terang Fadli Zon.

Dalam perjuangan bangsa Indonesia, lanjutnya lagi, nama besar Bung Karno tak bisa lepas dari nama Bung Hatta, hingga bersama tiga tokoh Nasional lainnya, Poetera dan kemudian menjadi anggota BPUPKI dan wakil ketua PPKI yang dibentuk oleh Jepang untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.

“Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 saat Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Pengangsaan Timur 56,” ujarnya.

Fadli Zon menambahkan, tokoh lainnya yakni  Sutan Syahrir, Pemuda Indonesia yang memelopori penyelenggaran Kongres Pemuda Indonesia, Kongres monumental yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928.

Ia juga memeparkan, selain Bung Karno, Bung Hatta dan Sutan Syahrir, Tan Malaka juga memiliki jasa yang  besar bagi kemerdekaan dan terbentuknya republik ini. Sayangnya catatan-catatan sejarah Indonesia kerap tak jujur dengan menghilangkan nama Tan Malaka dari innggar-inggar perjuangan kemerdekaan, seakan-akan Tan Malaka, salah satu putra terbaik Pandan Gadang, Suliki itu tak pernah ada.

“Tan Malaka memang pernah dilupakan sejarah, namun gelar kepahlawanannya masih utuh hingga kini. Dan hari ini, kita disini ingin mengabadikan sosok Tan Malaka sebagai The Founding Fathers bersama Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Acara ini paling tidak bagian dari upaya mengingat pahlawan nasional kita, sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan jasa-jasa para pahlawannya,” pungkasnya tajam.(Put/Ade)
×
Kaba Nan Baru Update