Payakumbuh - Dalam mempertahankan Kota Sehat tingkat tertinggi "Wistara", kota Payakumbuh kembali dinilai tim Penilai Kota Sehat Tingkat Nasional. Penilaian diawali dengan expose perkembangan Kota Sehat di Payakumbuh disampaikan Sekretaris Forum Kota Sehat Payakumbuh, Ir. Amrizal Jufri di aula Pendopo Rumah Dinas Walikota Payakumbuh, Senin (11/9) malam.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan kota Payakumbuh Elzadaswarman didampingi Kabid P3 mengutip surat resmi dari Kementerian Kesehatan RI Nomor KL.01.01.05/B.III.03/1832/2017, menyebutkan kota Payakumbuh adalah satu dari 4 kabupaten/kota yang maju ke tingkat Nasional tahun 2017 dalam penilaian ini, disamping Kabupaten Limapuluhkota, kabupaten Sijunjung dan kabupaten Solok Selatan.
Kita sangat berharap prestasi ini bisa dipertahankan dan predikat Kota Sehat tingkat Wistara ke-5 kali bisa diraih kembali masyarakat Payakumbuh, ulas Elzadaswarman.
Sementara itu, Hefi suryani menjelaskan via selulernya, Selasa (12/9), pada penilaian tahun 2017 ini terbilang ada 17 (tujuh belas) titik pantau akan dilihat tim penilai. Tim penilai akan maraton berkunjung satu per satu titik pantau mulai pukul 06.00 wib pagi, Selasa, 12/09/2017, dimulai dengan titik pantau Pasar Ibuh sebagai pasar tradisional, selanjutnya Agam Resto, KWT Kaluek Payobasung, SMU 3 Nan kodok, Karang taruna mangkudu di Balai jaring, Rendang Riri di kelurahan Pasie, LSM Gempa di Padang Datar, selanjutnya KWT Sumber Rezeki di Koto Tangah, KWT Serumpun Serai di Payolansek, MTsN Tanjung Gadang dan istirahat siang di Forum Kecamatan Sehat Payakumbuh Barat.
Setelah makan siang tim penilai juga melanjutkan pemantauan pada titik terminal Koto Nan Ampek, Ngalau Indah, Bank Sampah di Koto Tuo, melihat pengolahan coklat rakyat Chokato di kelurahan Kepalo Koto dan berakhir di Sekretariat Forum Kota Sehat kembali di Sawah Padang, jelas Hefi Suryani.
Tim penilai kota sehat terdiri atas 4 (empat) orang dari Kementerian Kesehatan RI pada direktorat Kesehatan Lingkungan diketuai Yunihasto Ekobudi, berupaya untuk memberikan penilaian se-objektif mungkin sesuai dengn kondisi lapangan yang dijumpai. (Bayu Denura)