Notification

×

Iklan

Iklan

Berujung Laporan Polisi, Hasil Kongres PSSI Padangpanjang Diduga Ada Kecurangan

11 Februari 2018 | 23.20 WIB Last Updated 2018-02-11T16:29:18Z

Padangpanjang—Kongres Pemilihan Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Padangpanjang dianggap tidak berjalan sesuai mekanisme dan sportif. Sejumlah peserta kongres menolak hasil pemilihan yang diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Padangpanjang Timur, Minggu (11/2).

Delfian Bur dari klub Mandala dan Mudo Sakato, mengatakan banyak keanehan yang terjadi pada agenda kongres PSSI Padangpanjang ini. Undangan disampaikannya diterima sejak 20 hari yang lalu sebelum kogres, untuk mengirimkan delegasi mengikuti rangkaian pemilihan. Namun di hari ‘H’ sebelum pemilihan yang dihadiri 15 klub tersebut, diawali dengan aksi suap total Rp.800 ribu dengan pencairan dua tahapan sebelum dan sesudah menang dalam pemilihan oleh salah satu kubu.

“Rankaian kongres yang belangsung sejak pukul 14.30WIB tersebut, tidak berjalan sebagai mana mestinya. Di antaranya beberapa mekanisme yang dilanggar, tidak dibacakannya tatib secara penuh dan tidak adanya dasar dari penetapan dua calon yang dipilih. Kemudian terkait aksi suap tersebut, sudah kami laporkan ke Polres Padangpanjang. Pihak kepolisian menjawab akan mempelajari sesuai dengan mekanisme organisasi terkait,” tutur Delfian kepada wartawan.

Namun salah seorang anggota komite pemilihan, Dieki Afsaputra mengatakan tidak terlaksananya fervikasi sesuai dengan ketentuan statuta PSSI karena sejumlah klub masih menyerahkan persyaratan malam sebelum diselenggarakannya kongres. Demikian juga terkait gugurnya 8 calon lainnya, disebutkannya tidak memenuhi syarat sebagai mana yang ditetapkan.

“Sesaui dengan ketentuan statuta, sebetulnya semua sudah diatur termasuk rentang verifikasi persyaratan. Namun banyak klub yang menyerahkan di luar batas akhir, tiga hari sebelum kongres diselenggarakan,” sebut Dieki.



Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padangpanjang, Hendri JB saat dikonfirmasi terkait kisruh kongres pemiliha Ketua Pengurus Cabang PSSI kota setempat mengaku belum mendapat laporan. Meski menghadiri langsung kegiatan terkait di Aula Kantor Camat Padangpanjang Timur tersebut, namun tidak mengikuti rangkaian secara penuh.

Hendri mengatakan, jika informasi sebagai dikonfirmasikan wartawan terhadap dirinya, KONI selaku induk organisasi dan perpanjangan tangan pemerintah daerah akan menyikapi sesuai dengan mekanisme. Permasalahan yang muncul di tubuh cabang olahraga (cabor) terkait, khususnya PSSI merupakan ranahnya Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov) Sumbar.

“Saya baru mendapat kabar dari konfirmasi ini. Namun jika benar, internal peserta kongres setahu saya harus mengajukan sanggahan kepada Asprov selaku induk mereka. Kemudian KONI selaku induk organisasi olahraga di daerah, akan mengacu sesuai dengan statuta PSSI. Dan tentunya kami juga tidak akan gegabah dalam menerbitkan rekomendasi,” jawab Hendri melalui selularnya.

Ketua Komite Wasit Asprov PSSI Sumbar, Yulius Dede menyikapi peristiwa yang terjadi di lingkungan PSSI Padangpanjang mengaku sangat kaget. Disampaikannya, berdasarkan statuta PSSI, proses pemilihan tersebut memiliki tahapan-tahapan yang diatur rentang waktuya. Terutama setelah verifikasi persyaratan calon yang diusulkan, memiliki kesempatan banding jika dinyatakan tidak memenuhi syarat.

“Kemudian dalam mekanisme resmi PSSI, panitia pemilih diharamkan terdaftar turut serta sebagai figur yang dipilih. Termasuk juga dalam scedule acara, semestinya dijalankan penuh tanpa ada yang dilewatkan. Kami di Asprov, sangat berharap sepakbola di Sumbar maju, dan tentunya tidak dipimpin orang-orang yang berorientasi menyimpang dari tujuan hakiki,” tutur Dede menjawab.

Sementara Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora, Trinov saat dikonfirmasi terpisah mengaku telah medapatkan kabar kongres PSSI Padangpanjang berujung kisruh dengan masuknya laporan ke kepolisian. Hal ini sangat disayangkannya, mengingat Padangpanjang sudah sangat lama mengidamkan memiliki klub sepakbola yang dapat membanggakan daerah berjuluk Serambi Mekkah itu.

“Meski saya tidak hadir di kongres karena tidak diundang panitia terkait, namun informasi tersebut saya dengar dan telah diketahui adanya laporan yang masuk ke kepolisian. Persisnya kisruh tersebut saya belum mengetahuinya, namun Ketua KONI sudah dikonfirmasikan dan diminta untuk menyampaikan laporan ke Disdikpora Bidang Pemuda dan Olahraga,” ujar Trinov. 

Dari dua calon, masing - masing calon Ketua, memperoleh suara 8 dan 7, sementara ketua terpilih Primer memperoleh 8 suara, Novi Hendri 7 suara, dari 15 klub yang ada.

Sementara itu Ketua Pemilihan Kongres PSSI Padangpanjang, Zulhendra tidak berhasil dikonfirmasi melalui selularnya. Tiga kali kontak tersambung melalui selulernya, tidak direspon yang bersangkutan hingga berita ini diturunkan. (Put)




×
Kaba Nan Baru Update