Foto Ilustrasi |
Payakumbuh -- Dunia pendidikan di Payakumbuh dua pekan terakhir ini dihebohkan oleh adanya kesurupan massal yang melanda di lingkungan sekolah Kota Batiah tersebut.
Setelah beberapa waktu lalu terjadi peristiwa kesurupan belasan pelajar SMPN 1 Payakumbuh. Peristiwa kesurupan serupa kembali terjadi pada Rabu (31/10) pagi, hal se di SMP Islam Raudhatul Jannah.
Setidaknya, 4 pejalar SMP swasta tersebut, dirasuki makhluk halus. “Kejadian sekitar pukul 10.00 Wib, ada 4 anak yang kesurupan,”ucap Ersis Warman Kepala SMP Islam Raudhatul Jannah seperti yang dilansir haluan.
Awalnya, ucap Ersis, kesurupan menyerang satu anak yang duduk dibangku kelas IX. Tak lama setelah itu, kesurupan menyebar ke anak lainnya. Yaitu dikelas VIII dan kelas VII. "Dua anak dikelas IX, satu anak dikelas VIII dan satu dikelas VII,” jelas Ersis.
Untung saja, ucapnya, di SMP Islam Raudhatul Jannah ada guru-guru Pendidikan Agama Islam. Sehingga ke empat anak yang terserang kesurupan tersebut langsung di ruqiah.
“Alhamdulillah, guru langsung ruqiah anak,”katanya.
Menurut Kepala SMP Islam Raudhatul Jannah itu, ada maklus halus yang berupa masuk ketubuh anak-anak. Untuk antisipasi agar anak lain tidak ikut kesurupan, pihak sekolah memulangkan seluruh pelajar sekolah yang berada dekat RSUD Adnan Wd Payakumbuh tersebut.
“Anak kita pulangkan lebih awal untuk antisipasi supaya tidak menyebar ke anak lain. Tetapi, besok sekolah kembali normal seperti biasa. Begitu juga ke 4 anak yang kesurupan langsung diberitahukan ke orang tuanya,”katanya.
Tidak jauh dari SMP Islam Raudhatul Jannah yaitu di SMPN 1 Payakumbuh, pada pertengahan Oktober lalu juga dikejutkan trauma massal pelajar di sekolah tersebut.
“Kesurupan pertama kali terjadi pada 19 Oktober lalu. Kemudian berlanjut hingga pekan lalu,”ucap Defi Marlitra Kepala SMPN 1 Payakumbuh pada Rabu (31/10) siang.
Kesurupan tersebut, ucap Defi, menyerang 1 anak, kemudian menyebar hingga belasan anak jadi korban dirasuki makhluk halus tersebut. Selama seminggu, sekolah itu diserang kesurupan massal. Sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan anak-anak untuk antisipasi peristiwa tersebut.( Ril/ haluan)