Notification

×

Iklan

Iklan

Agita Rasakan Manfaat Fitur Skrining Mandiri Covid -19 Pada Aplikasi Mobile JKN

19 Mei 2020 | 23.14 WIB Last Updated 2020-05-19T16:14:19Z
Narasumber: Agita Dewi Fortuna Peserta Bukan Penerima Upah  (PBPU)




Solok -– Ditengah pandemi Covid-19 (virus corona) yang melanda Indonesia saat ini, BPJS Kesehatan selalu berupaya memberikan kemudahan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), salah satunya dengan hadirnya fitur terbaru pada aplikasi Mobile JKN yaitu Skrining Mandiri Covid-19. Melalui fitur Skrining Mandiri Covid-19 diharapkan dapat membantu peserta JKN-KIS memeriksakan diri dengan melaporkan gejala-gejala yang dialami melalui aplikasi Mobile JKN, sehingga kesehatan peserta dapat terpantau serta dapat teridentifikasi potensi penularan Covid-19.

Pemanfaatan fitur Skrining Mandiri Covid-19 mewajibkan peserta untuk mengisi data secara jujur untuk ketepatan analisa. Namun peserta tak perlu cemas, data yang tersimpan dijamin kerahasiaannya oleh BPJS Kesehatan. Disamping itu, fitur Skrining Mandiri Covid-19 ini akan terhubung dengan lokasi peserta melalui layanan GPS (Global Positioning System), sehingga lokasi pengisian akan disimpan pada sistem. Serta data yang diisikan peserta merupakan data riwayat screening dalam waktu 14 hari terakhir.

Salah satu peserta yang memanfaatkan fitur Skrining Mandiri Covid-19 ialah Agita Dewi Fortuna (19), peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Agita mulai mengunduh dan menggunakan aplikasi Mobile JKN sejak tahun 2019, ia banyak merasakan kemudahan saat menggunakan aplikasi tersebut.

“Saya pertama kali menggunakan aplikasi Mobile JKN saat awal kuliah tahun lalu, karena kuliah diluar daerah jadi saya ingin memindahkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar. Prosesnya pun mudah, tinggal ubah data dengan ganti alamat domisili pada aplikasi, dan baru pilih FKTP yang diinginkan,” ujar Agita, Senin (18/05).

Saat melihat fitur Skrining Mandiri Covid-19 pada aplikasi Mobile JKN, Agita pun langsung mencoba untuk mengetahui potensi dirinya tertular Covid-19. “Saat isolasi mandiri awal bulan April kemarin langsung saya coba gunakan fitur screening, karena baru kembali dari luar daerah saya khawatir terpapar virus corona. Jadi saya bisa pantau kondisi kesehatan secara mandiri, dan sebelumnya saya juga sudah lapor ke Posko Covid-19 di Kota Solok,” ujarnya

Agita menjelaskan pada fitur Skrining Mandiri Covid-19 ia disuguhkan beberapa pertanyaan yang harus dijawab secara jujur dan tepat, dan kemudian diakhir screening pada aplikasi Mobile JKN ditampilkan hasil screening apakah berpotensi tinggi atau rendah terhadap penularan virus corona. “Bagus sekali fiturnya, dengan menjawab beberapa pertanyaan kita bisa tahu apakah berpotensi terkena paparan virus corona. Kalaupun terdapat indikasi, kita juga bisa konsul dengan dokter di FKTP terdaftar. Sangat bermanfaat untuk  mencegah penyebaran virus corona,” tutupnya.(Nal)
×
Kaba Nan Baru Update