Notification

×

Iklan

Iklan

Kasus Covid-19 Mengalami Peningkatan, Tim Medis RSAM Khawatirkan Kondisi Ini

15 Agustus 2020 | 14.35 WIB Last Updated 2020-11-07T11:59:18Z


Bukitinggi --  Tim medis Rumah Sakit Ahmad mukhtar (RSAM) mulai khawatir dan mengaku kewalahan. Wakil Ketua Penanggulangan Covid-19 Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi Dokter Dedi Herman mulai khawatir dengan peningkatan kasus covid-19 di Kota Bukittinggi dan daerah sekitar. Ada kecenderungan peningkatan kasus covid-19 di daerah tersebut.


Kekhawatiran ini sangat wajar, mengingat RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan covid-19 di Sumbar. 


Selain melayani pasien covid dari Kota Bukittinggi, RSAM juga melayani pasien yang dirujuk dari rumah sakit kabupaten dan kota lain. Seperti dari Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan lain-lain. 

 

Dokter Dedi merasa lonjakan kasus covid di Sumbar dalam dua pekan terakhir dikhawatirkan akan membuat tenaga medis yang ada di RSAM kewalahan. 

 

"Pasien bertambah banyak lagi, Tim medis mulai kewalahan. Kami harap masyarakat harus menjaga diri supaya tidak tertular. Bila tidak, yang terkenda dampaknya nanti juga tim medis," kata Dokter Dedi kepada wartawan Sabtu (15/8).

 

Dokter Dedi menyebut di RSAM, dokter spesialis paru untuk penanganan covid ada 3 orang. Kemudian ada 14 orang yang khusus masuk ke dalam tim covid-19. Sementara sekarang di RSAM kini ada 15 orang pasien positif yang diisolasi. Untuk menangani 15 orang ini saja, tim medis yang dibagi ke dalam tiga shift masing-masing shift 8 jam menurut Dokter Dedi sudah membuat kewalahan. Karena tim medis yang sedang dinas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. 

 

Dokter Dedi meminta semua pihak tidak cuek terhadap keberadaan virus corona. Bila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, angka penularan akan terus bertambah dan rumah sakit akan membludak. 

 

"Sekarang yang banyak orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Masyarakat harus ingat. Yang masih muda memang bisa tidak apa-apa tidak ada gejala. Tapi kan bisa menularkan ke orang tua, ke anak-anak," ucap Dokter Dedi. 

 

Di Bukittinggi, kini tercatat sudah 34 orang dinyatakan positif covid-19. Sebanyak 17 orang sudah sembuh dan 1 orang meninggal. Dokter Dedi melihat kenyataan di masyarakat yang sudah tidak disiplin dengan protokol covid. Ia banyak melihat kafe-kafe di Kota Wisata tersebut setiap hari ramai, tidak jaga jarak dan tidak menggunakan masker. 

 

Begitu juga dengan tempat-tempat keramaian di mana warga sudah beranggapan situasi sudah normal kembali. Kondisi ini membuat Dokter Dedi khawatir angka penularan akan terus bertambah dan tim medis sebagai benteng pertahanan terakhir akan terkena imbas.( Rilis/SumbarSatu)

×
Kaba Nan Baru Update