Notification

×

Iklan

Iklan

Pasar Ekraf 2020, Grup Gamaik Bareh Solok Sukses Hibur Penikmat Gamaik

30 November 2020 | 23.33 WIB Last Updated 2020-11-30T16:33:47Z



Payakumbuh - Membawakan lagu-lagu gamaik dengan tempo langgam, joged, dan cacah. Grup Gamaik Bareh Solok asal Kota Solok berhasil membuat pengujung dan penonton dari kalangan ibu-ibu dan anak-anak muda terhibur di pasar ekonomi kreatif (Ekraf) 2020 di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam pada hari ke lima belas, Senin (30/11). 


Para penyuka Gamaik nampaknya datang menyaksikan pertunjukan dari grup gamaik yang beranggotakan 7 orang ini. Tentunya penonton tak sebanyak yang hadir pada acara yang digelar  konvensional, karena acara ini dibatasi pengunjungnya, dengan protokol kesehatan yang diterapkan oleh panitia dari Masyarakat Peduli Seni dan Budaya (MPSB) Kota Payakumbuh.


"Iya, teman-teman yang tak bisa hadir, mereka menonton saat kita live di instagram," kata Rino, salah satu pengunjung.


Grup Gamaik Bareh Solok dibentuk sejak 15 tahun yang lalu, personilnya terdiri dari lulusan ISI Padang Panjang dan pelaku seni di Kota Solok, dibawah pimpinan Bapak Hen.


"Selama Pandemi Covid-19 kami tidak begitu dapat tampil dalam iven-iven pertunjukan. Bahkan dalam satu bulan paling 2 kali, itupun tidak dalam iven megah, hanya seperti tampil di iven orang baralek, dan dibatasi pula," ungkap Putri Yariska salahsatu personil kepada media.


Menurut pelaku seni gamaik, bisa tampil di Pasar Ekraf 2020 seperti mendapat angin sega, betapa tidak, mereka sudah lama tak tampil pada iven-iven karena PSBB yang diterapkan pemerintah selama Pandemi Covid-19. 


"Apalagi kami juga penasaran dengan Batang Agam, destinasi kunjungan wisata keluarga baru di Payakumbuh. Kami sangat senang bisa tampil disini, kalau bisa iven seperti ini diperbanyak oleh pemerintah daerah lainnya, agar pelaku seni yang terdampak seperti kami dapat hidup kembali pasca pandemi," ujarnya.


Sementara itu, Panitia Pelaksana Deni Rao mengatakan warga dapat menyaksikan dan menikmati pertunjukan musik gamaik tanpa khawatir dengan melanggar protokol kesehatan atau ramainya orang, karena panitia dari Masyarakat Peduli Seni Luak Limopuluah (MPSB) sudah membatasi jumlah person di area iven hanya 150 orang saja.


"Penikmat seni tradisi minangkabau masih tetap ada hingga kini, bahkan grup gamaiknya berusia lebih dari 1 dekade, inilah yang kita fasilitasi karena mereka menjadi kelompok yang terdampak oleh pandemi," ungkapnya. (BD)

×
Kaba Nan Baru Update