 |
Oleh : Indra Gusnady |
Pasbana.com -- Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945.
Meskipun Bung Karno tidak muda lagi pada waktu itu (44 Tahun), tapi semangatnya, dedikasinya untuk bangsa, Mampu menggelorakan semangatnya anak-anak muda dikala itu, untuk memaknai Pancasila dalam tindakan di masa-masa pergerakan dan pasca kemerdekaan
Jika Pancasila itu hanya dipahami sebagai 'teks' , maka generasi muda sekarang ini akan merasa sulit, bahkan hanya untuk sekedar dihapalkan. Kalimat-kalimat 'meme' kadang lebih gampang dihapal generasi muda, karena bersentuhan dengan kondisi keseharian.
Jika, Butir-butir Pancasila seperti; berprikemanusian, keberadaan, keadilan, kemufakatan, tidak mementingkan pribadi/kelompok, konsisten kata dengan perbuatan, berkata jujur, menepati janji dan lain-lain, sudah menjadi keseharian. Maka akan mudah sekali teks Pancasila itu terhapalkan dan tertanam di kepala dan hati para pemuda.
Nilai-nilai baik yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, tidaklah akan bertentangan dengan hati nurani dan itu kodrati, ayat-ayat Illahi yang tertanam di diri manusia.
Karena bersifat kodrati, Hati dan pikiran manusia akan mudah menerimanya, namun ketika, dalam keseharian yang berlaku adalah 'kemunafikan', akan sulit menanamkan dan meyakini bahwa itu adalah filosofi dan rangkuman nilai-nilai luhur bangsa.
Mari kita amalkan butir-butir Pancasila menjadi keseharian, maka dia akan hapal dengan sendirinya di hati generasi muda, tanpa perlu dihapalkan.(*)
Padang Panjang, 2 Juni 2021
.jpeg)
