Notification

×

Iklan

Iklan

Menggali Potensi Generasi Milenial Minangkabau Menuju Ekonomi Kreatif

28 Agustus 2021 | 13.00 WIB Last Updated 2021-08-28T06:03:58Z


Agam - Menghadapi tantangan menuju ekonomi kreatif ditengah pandemi, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat yang diinisiasi oleh pokok pikiran anggota DPRD Sumbar Ismunandi Sofyan, kembali mengadakan bimbingan teknis bagi generasi muda Minangkabau untuk ketiga kalinya.


Dilangsungkan selama empat hari di Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung, Kab. Agam, Jum'at (27/8), bimbingan teknis kali ini mengangkat tema "Menggali Potensi Generasi Milenial Minangkabau Menuju Ekonomi Kreatif".


Mewakili Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Kepala Dinas Kebudayaan Gemala Ranti membuka dengan menyampaikan peran pengamalan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global yang sedang dihadapi generasi muda minang.


"Tatanan masyarakat Minang dengan ABS-SBK mampu memadukan agama, adat, dan pengetahuan, bahkan hingga era informasi seperti sekarang ini," ujar Gemala.


Meski demikian, menurut Gemala tidak dipungkiri adat dan budaya Minangkabau juga semakin tergerus seiring perkembangan globalisasi.


"Maka dari itu, tigo tungku sajarangan, maupun butir-butir pengamalan adat dan syarak perlu kita kuatkan kembali," lanjutnya.


Senada dengan itu, Ismunandi Sofyan selaku inisiator juga berpendapat bahwa generasi muda saat ini cepat menyerap budaya asing, namun terkadang lupa dengan budaya sendiri. Padahal budaya kita punya nilai jual luar biasa.


"Ini perlu menjadi perhatian, Budaya Minangkabau ini mempunyai nilai yang sangat luar biasa, asal kita bisa mengemas paketnya," jelas Ismunandi.


Terutama di masa pandemi, Ia mengajak generasi muda untuk bangkit semakin kreatif dalam menggali untuk membangkitkan budaya dan ekonomi.


Selanjutnya 50 peserta "rang mudo" akan dibekali dengan prinsip ekonomi kreatif berdasarakan local wisdom, penulisan karya tulis ilmiah kebudayaan, serta pemanfaatan media sosial untuk ekonomi dan kebudayaan.(rel/bd) 

×
Kaba Nan Baru Update