Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Menjerit; Aliansi Mahasiswa Pasbar Tuntut Bupati Selesaikan Problem Anjloknya Harga Buah Sawit

20 Mei 2022 | 21.19 WIB Last Updated 2022-05-20T18:22:13Z


Simpang Empat, pasbana - Sejumlah Mahasiswa Pasaman Barat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat melakukan aksi demostrasi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Jum'at (20/05). 

Dalam aksi demontrasi tersebut, Wahyu selaku koordinator aksi menyampaikan beberapa tututan yang terkait dengan anjloknya harga tandan buah sawit.  

Pertama, menuntut agar Bupati Pasaman Barat bertindak tegas dan serius dalam menyelesaikan anjloknya harga tandan buah sawit, terkhusus di Pasaman Barat.

"Pihak perusahan pabrik sawit memanfaatkan isu larangan ekspor CPO sehingga dengan sepihak menurunkan harga sawit", ungkap Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat kita menopangkan harapan dari penjualan buah sawit. 

"Jika harga jualnya terus anjlok seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan bahwa para petani sawit akan merasakan dampak kerugian dari kondisi ini, tegas Wahyu. 



Kedua, Wahyu selaku koordinator aksi juga meminta agar Bupati Pasbar dapat mengantisipasi kelangkaan pupuk dan tingginya harga pupuk di tengah masyarakat. 

"Pupuk adalah energi dan denyut nadi bagi pohon sawit itu sendiri sehingha dapat menghasilkan buah yang baik. Jika masyarakat sulit mendapatkan pupuk, bagaimana masyarakat kita dapat menikmati hasil yang baik dari tanaman yang sudah diusahakan tersebut", tegas Wahyu.

Aliansi Mahasiswa Pasbar juga meminta Bupati Pasaman Barat agar mencopot Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan anjloknya harga sawit yang di lakukan pihak perusahaan pabrik sawit, terang Wahyu.

Selain tuntutan tersebut, Aliansi Mahasiswa Pasbar juga meminta agar Bupati Pasaman Barat dapat menyegerakan pelaksanaan PILWANA (Pemilihan Wali Nagari)  karena sudah banyak Wali Nagari yang berstatus PJS. Bahkan ada nagari yang sudah berkali-kali diganti PJS Wali Nagarinya, imbuh Wahyu.

Sementara itu, Hamsuardi selaku Bupati Pasaman Barat mengatakan bahwa tuntutan ini akan di tindak lanjuti dalam kurun 15 hari ke depan.

Herianto selaku Ketua DPRD Pasaman Barat menyampaikan, "kami DPRD Pasaman Barat telah melakukan _hearing_ dengan seluruh PKS yang ada di Pasaman Barat, Dinas Perkebunan, Kemitraaan dan keterwakilan Peron (pengumpul) terkait dengan rendahnya harga TBS tersebut.

Lebih lanjut, Herianto menyampaikan bahwa "kami dari DPRD Pasbar dengan fungsi yang ada akan selalu mengawasi harga TBS di Pasaman Barat. Apabila ada penurunan harga secara sepihak kami akan panggil ulang seluruh PKS di Pasaman Barat.  Kemudian terkait harga pupuk yang tinggi, kami akan segera memanggil Dinas Koperindag Pasbar dalam minggu ini sesuai dengan kewenangan DPRD Kabupaten Pasaman Barat. Kami akan mendiskusikan usulan mahasiswa atas pemberhentian Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian bersama Bupati Pasaman Barat nantinya, terangnya.

Terkait kekosongan Wali Nagari defenitif di 19 Nagari, kami telah menjadwalkan rapat pada tanggal 27 Mei 2022 ini dengan instansi terkait dengan agenda Pilwana dapat di laksanakan pada tahun 2022 ini, tutur Herianto

"Kita berharap Kabupaten Pasaman Barat kembali pulih, harga sawit dan pupuk bisa kembali stabil serta terlaksananya PILWANA di tahun 2022 ini, Tutup Wahyu. (Mz)
×
Kaba Nan Baru Update