Notification

×

Iklan

Iklan

Pasca Gempa, Sejumlah Warga Mentawai Bertahan di Pengungsian

25 April 2023 | 20.12 WIB Last Updated 2023-04-25T14:32:49Z
Foto: dok. BNPB




MENTAWAI, PASBANA - Sejumlah warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat, masih bertahan di pengungsian pada Selasa (25/4/2023) pukul 08.30 WIB.

"BPBD di beberapa daerah masih melakukan pendataan dan pemantauan di wilayahnya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari  InfoPublik, Selasa (25/4/2023).

Berdasarkan informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, seluruh masyarakat di Desa Simalegi masih mengungsi.
Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, hanya sebagian warganya yang masih mengungsi.

Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, dan Kecamatan Siberut Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah tersebut masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan, khususnya pengungsian warga.

Sementara itu, beberapa BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara melaporkan warganya telah kembali ke rumah masing-masing.

Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.
Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.

"Hingga kini, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pascagempa magnitudo (M)6,9," ujar dia.

Gempa bumi M6,9 berlokasi 177 km barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 km, pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.

Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.

Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu oleh guncangan gempa.

BMKG menginformasikan adanya gempa bumi susulan pada hari yang sama dengan M5,0, dan terjadi pada pukul 05.19 WIB. Gempa berada pada kedalaman 12 km.

Menghadapi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

"Hingga kini, bahaya gempa tidak dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya," kata dia.

Pascagempa, warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali.
Pastikan struktur bangunan masih kokoh pascagempa, dimana gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.(rel) 


×
Kaba Nan Baru Update