Notification

×

Iklan

Iklan

Jangan Dulu Ngomongin Modal, Yuk Pahami Dulu "Value" Bisnismu!

30 Mei 2025 | 08:50 WIB Last Updated 2025-05-30T01:50:03Z


Pasbana - Kita semua pasti pernah punya ide cemerlang yang muncul tiba-tiba di sela-sela ngopi bareng teman. Misalnya, ide bikin online shop bareng sahabat karena merasa, “Eh, barang yang sering kita beli ini kayaknya bisa banget laku kalau kita jual ulang, deh!”

Terdengar familiar? Apalagi buat kamu yang anak Gen Z atau milenial yang doyan belanja dan selalu update tren. Tapi, percayalah, ide bagus saja belum cukup.

Sebagian besar orang yang saya temui langsung semangat lompat ke hal-hal teknis:
Gimana modalnya?”
“Gimana sistem pembayarannya?”
“Stok barangnya ditaruh di mana?”
“Mau promosi di platform mana dulu?”
“Kalau ada retur gimana, ya?”


Semua itu penting, tentu saja. Detail operasional itu ibarat fondasi rumah—harus kokoh. Tapi ada satu hal mendasar yang sering banget dilupakan: "Siapa sebenarnya pelangganmu? Dan apa sih value yang kamu tawarkan?"

Memahami Makna "Value" yang Sebenarnya

Kata "value" sering terdengar klise. Tapi coba deh renungkan, seberapa banyak yang benar-benar mengerti artinya?

"Value" bukan cuma tentang diskon gede atau kirim barang cepat. Ini soal nilai lebih atau solusi yang kamu berikan kepada pelanggan, sehingga mereka memilih kamu dibanding ratusan toko lain di luar sana.

Kalau kamu masih bingung, coba lakukan hal sederhana ini:
Brainstorm Dulu, Jangan Langsung Bikin Toko
Kamu dan timmu cukup duduk bareng, ambil kertas atau whiteboard, dan jawab pertanyaan ini:
“Apa 1-3 hal yang paling nyebelin saat kita belanja barang ini?”
Misalnya:
Gue kesel banget kalau barangnya sering out of stock.”
“CS-nya slow respon, bikin emosi.”
“Barang yang datang warnanya beda sama di foto!”

Tulis semua itu. Bahas pelan-pelan sampai kamu dan tim yakin: Ya, ini nih masalah yang harus kita pecahkan. Ini yang akan jadi nilai jual kita ke customer.”

Pain point semacam ini bukan hanya data kosong. Ini adalah benih awal dari “value” bisnismu. Dan percayalah, kalau kamu bisa jadi solusi dari keluhan orang banyak, kamu akan menang.

Bisnis Hebat Selalu Punya Core yang Kuat

Sebagai contoh, lihat brand lokal seperti Erigo atau Sociolla. Mereka bukan sekadar jual produk. Mereka paham banget siapa target market-nya, dan mereka tahu apa yang dirasakan dan dibutuhkan pelanggan mereka.

Erigo, misalnya, menawarkan streetwear lokal dengan kualitas internasional dan tampilan stylish yang dekat dengan gaya hidup muda. Sociolla paham betul bahwa perempuan Indonesia ingin produk kecantikan yang aman, asli, dan terpercaya. Di sinilah kekuatan value mereka.
Proses memahami value ini bisa makan waktu. 

Bahkan berminggu-minggu. Dan itu normal. Karena begitu kamu nemu “inti”-nya, maka itulah yang bakal jadi kompas kamu:
Untuk bikin kampanye yang relatable.

Untuk mengedukasi tim kamu.
Untuk menguatkan diri saat bisnis lagi turun.

Jadi, Kapan Cuan-nya?

Nah, biasanya setelah ngobrolin value, banyak yang langsung nyelutuk:
“Terus cuannya di mana, dong?”
Tenang… cuan akan datang kalau kamu fokus pada satu hal: Give real value to others.

Ini bukan omong kosong motivator. Ini hukum tak tertulis yang diyakini oleh semua pengusaha sukses: dari Elon Musk, Tokopedia, sampai warung kopi kekinian.

Bisnismu harus menyelesaikan masalah orang lain. Kalau kamu bisa bantu hidup mereka jadi lebih mudah, lebih nyaman, atau lebih menyenangkan—mereka akan balik lagi dan lagi. Dan dari situlah keuntungan tumbuh.

Mulailah dari Empati, Bukan Excel

Sebelum membuka spreadsheet modal, sebelum cetak logo dan desain feed Instagram, tanyakan dulu:
Siapa pelanggan kita?
Masalah apa yang mereka hadapi?
Apa solusi sederhana namun powerful yang bisa kita tawarkan?
Kalau kamu mulai dari empati, bisnismu bukan cuma jualan—tapi jadi solusi.

Dan saat bisnis kamu punya "nyawa", punya core value yang jelas, uang bukan lagi target utama—tapi hasil dari kontribusi yang kamu berikan. 

Selamat berproses. Jangan terburu-buru. Karena seperti kata pepatah, “Yang cepat belum tentu kuat. Tapi yang tahu arah, pasti sampai tujuan.”
Good luck di perjalanan bisnis kalian! Makin tahu Indonesia. 
(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update