Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena Sepak Bola Indonesia, Merebut Kebanggaan Yang Dicuri

13 Juni 2025 | 11:24 WIB Last Updated 2025-06-13T04:28:21Z

Oleh:Satria Asmal,SP,CHt,CI,CMT NLP
Direktur Specta Indonesia
Pecinta sepakbola indonesia dan negeri ini.

Pasbana - Sepak bola di Indonesia lebih dari sekadar olahraga; ia adalah nadi yang berdenyut kencang di dada jutaan rakyatnya. Antusiasme masyarakat terhadap si kulit bundar tak terbantahkan, bahkan seringkali melampaui logika. 

Stadion-stadion selalu penuh sesak, teriakan dukungan menggema, dan setiap pertandingan tim nasional selalu menjadi hari raya. Di tengah hiruk pikuk ini, seringkali terlantun lagu "Tanah Airku" yang mendunia, dinyanyikan dengan penuh penghayatan, menjadi simbol kecintaan yang mendalam pada Ibu Pertiwi.

Namun, di balik gejolak cinta yang membara, ada pula ungkapan kekecewaan yang tak kalah pilu. Sepak bola, yang seharusnya menjadi sumber kebanggaan kolektif, justru seringkali menjadi cermin dari kehilangan yang dibanggakan. Ada rasa kehilangan akan identitas, akan kejujuran, dan akan harapan. 

Ketika kita melihat kondisi negeri yang carut-marut, diwarnai korupsi yang merajalela, kejahatan dan kriminalitas yang tak kunjung surut, penipuan yang kian marak, serta krisis keteladanan dari para pemimpin, sepak bola seolah menjadi satu-satunya pelipur lara.

Kita hidup di tengah ketidakadilan negeri yang nyata, dengan mafia hukum yang seolah tak tersentuh. Berbagai fenomena ini terjadi di negeri yang kita cintai, menciptakan jurang kekecewaan yang dalam. Kebanggaan kita akan negeri ini seperti dicuri oleh kerakusan dan ketamakan yang tak pernah henti. Diambil oleh ketidak adilan yang makin tak terkendali. Dalam situasi seperti ini, sepak bola seringkali menjadi satu-satunya medium yang mampu menyatukan dan menghadirkan kebanggaan yang langka.

Momen-momen menyentuh dari suporter Indonesia telah berkali-kali membuat dunia kagum. Koreografi indah di stadion, nyanyian yang tak pernah berhenti, dan dukungan tanpa henti adalah bukti kecintaan mendalam yang tak bisa dibantah. Namun, di balik itu semua, terselip pula pesan tersirat tentang kehilangan kebanggaan, seolah-olah satu-satunya kebanggaan yang tersisa hanyalah harapan Indonesia lolos ke Piala Dunia. Ini adalah gambaran betapa rapuhnya kebanggaan nasional kita, yang kini hanya bergantung pada satu aspek saja. 

Lalu, bagaimana kita kembali merebut kebanggaan yang hilang dari Indonesia? Jawabannya memperbaiki kembali sendi-sendi bangsa yang telah lapuk. Ini berarti memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya, menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, menciptakan lingkungan yang aman dari kejahatan, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat pada hukum dan pemimpin.

Sepak bola bisa menjadi katalisator, pengingat akan potensi kebersamaan dan kekuatan kolektif kita. Suporter indonesia telah telah membuka mata kita tentang arti kecintaan dan kebanggaan. Tetapi kebanggaan sejati akan muncul ketika fondasi negara kita kokoh, ketika integritas dijunjung tinggi, dan ketika setiap individu merasa aman dan dihargai. 

Hanya dengan memperbaiki fondasi-fondasi ini, kita dapat membuktikan bahwa Indonesia layak untuk maju dan bahagia, tidak hanya di lapangan hijau, tetapi di setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita ingin juga bangga, memiliki alam yang sangat indah ini, sehingga mendapat apresiasi dunia dan memajukan pariwisata, bukan malah dirusak dan dikeruk hasilnya oleh kepentingan dan ketamakan yang tak tahu diri, kita juga ingin bangga punya sumberdaya manusia yang tak kalah hebat sehingga mampu berbuat untuk indonesia dipentas dunia, hanya saja tidak mendapat tempat dan kesempatan dinegerinya sendiri, kita ingin juga bangga mandiri secara teknologi dan pengelolaan sumberdaya yang melimpah, sehingga bangga berpijak dengan kaki sendiri, bukan malah jadi kacung di negeri sendiri. 

Kita juga bangga, memiliki keberagaman dan banyak potensi, yang membuat dunia iri bisa bersatu dan saling mengisi. Kita bangga dengan potensi agraria dan maritim negeri ini, yang bahkan mampu memasok kebutuhan dunia dengan pengelolaan yang terintegrasi, bukan malah lautnya dipagar, tanah nya dicaplok untuk kepentingan industri namun tak berdampak banyak pada masyarakat hanya untuk pemilik investasi.  

Sebenarnya banyak hal dari Indonesia ini, yang bisa jadi kebanggaan anak negeri, namun kita butuh nurani yg bersih, kejujuran dan kesungguhan untuk mewujudkan semua ini.
Maka tak berlebihan kiranya, fenomena sepak bola indonesia menjadi inspirasi untuk berbenah, sehingga kedepan bukan menjadi satu-satunya sandaran kebanggaan. Namun banyak hal yang membuat Indonesia ini punya harga diri. (*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update