Notification

×

Iklan

Iklan

Wali Kota Cilik 2025: Dari Sebait Esai, Tumbuh Asa untuk Kota Padang

13 Juli 2025 | 20:03 WIB Last Updated 2025-07-13T13:03:02Z


Padang, pasbana Sabtu pagi di Bagindo Aziz Chan Youth Centre terasa lebih berwarna dari biasanya. Bukan karena festival musik atau bazar kuliner, tapi karena hadirnya 30 wajah muda penuh semangat: para calon Wali Kota Cilik (Wakoci) 2025.

Bukan sekadar ajang seremonial, Pemilihan Wakoci di Kota Padang telah menjelma menjadi ruang pembelajaran dan pemberdayaan anak yang sungguh nyata. 

Dalam kegiatan pembekalan awal yang digelar melalui sesi talkshow inspiratif (12/7/2025), para peserta tak hanya datang membawa harapan, tapi juga menyimpan ide-ide segar untuk masa depan kotanya.

“Semuanya berawal dari esai,” kata Raghief Al Azham, Ketua Panitia Pemilihan Wakoci 2025. Menurutnya, 30 peserta yang hadir telah melewati tahap seleksi awal berdasarkan esai yang ditulis sesuai petunjuk teknis.

Esai itu bukan sekadar tulisan biasa. Di dalamnya, tersimpan visi anak-anak tentang Kota Padang impian mereka. Beberapa menulis tentang kota yang ramah anak, bebas dari perundungan, hingga harapan akan ruang terbuka yang bisa dinikmati semua kalangan.

“Seleksi ini bukan hanya soal pintar berbicara, tapi juga bagaimana mereka berpikir dan menuliskan ide,” jelas Raghief.

Acara pembekalan dikemas dengan cara yang segar dan jauh dari kesan formal. Talkshow menghadirkan para Wali Kota Cilik dan Duta Anak tahun sebelumnya sebagai narasumber. 

Mereka berbagi cerita soal perjuangan, suka-duka, dan bagaimana pengalaman itu membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih berani dan peduli terhadap sesama.

“Kami ingin adik-adik ini tahu bahwa suara mereka didengar. Bahwa mereka punya ruang untuk menyampaikan ide dan memperjuangkan perubahan,” ungkap salah satu mantan Wawako Cilik, Alisha Fadhila, yang hadir membagikan pengalamannya.

Para peserta pun terlihat antusias. Beberapa bahkan mencatat dengan serius saat narasumber berbagi tips menulis esai, hingga membocorkan kisi-kisi wawancara tahap selanjutnya.

Setelah talkshow ini, para calon Wakoci akan mengikuti sesi wawancara. Dari tahap tersebut, akan terpilih tujuh pasangan Duta Anak, termasuk satu pasang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilik 2025.

Meskipun proses seleksi masih berlangsung hingga 24 Juli, peserta talkshow ini mendapat kesempatan eksklusif untuk memahami lebih dalam proses yang akan mereka lalui.

Ajang ini menjadi salah satu cara nyata Kota Padang dalam mengimplementasikan Kota Layak Anak. Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), partisipasi anak dalam pengambilan kebijakan lokal menjadi indikator penting dalam penilaian kota ramah anak. 

Kota Padang sendiri tercatat telah beberapa kali mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya.

Pemilihan Wali Kota Cilik bukan hanya ajang seremonial. Mereka yang terpilih akan terlibat dalam berbagai forum anak, kegiatan advokasi, hingga mewakili aspirasi teman sebaya dalam musrenbang dan forum daerah.

"Yang kami harapkan adalah lahirnya anak-anak yang sadar akan hak dan kewajiban, serta berani bersuara demi perubahan," tutup Raghief.

Di tengah derasnya arus digital dan minimnya ruang aktualisasi anak di ruang publik, program seperti Wakoci menjadi oase. Anak-anak tidak lagi hanya menjadi objek kebijakan, tapi turut andil sebagai subjek aktif yang membentuk lingkungan mereka sendiri.

Bagi banyak dari mereka, menjadi Wakoci bukan sekadar mengenakan selempang atau duduk di kursi kehormatan. Tapi tentang belajar memimpin, berbicara, dan menyusun masa depan – satu paragraf, satu suara, satu aksi kecil pada satu waktu.(rel/*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update