Padang Panjang , pasbana— Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menegaskan kiprahnya di kancah seni global dengan menggelar pameran seni rupa berskala internasional pada 21–24 Oktober 2025 mendatang.
Pameran ini akan berlangsung di Gedung Hoeridjah Adam, ISI Padangpanjang, dan menghadirkan karya-karya seniman dari dalam maupun luar negeri.
Koordinator Publikasi kegiatan, Dr. Sulaiman Juned, M.Sn, pada Rabu (16/10) menyampaikan bahwa pameran ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi ISI Padangpanjang sebagai salah satu pusat pengembangan seni rupa di Indonesia yang berorientasi global.
“Pameran ini bukan hanya menampilkan karya dari sivitas akademika ISI Padangpanjang, tetapi juga dari seniman mancanegara. Ini membuktikan bahwa kolaborasi seni lintas budaya semakin terbuka luas,” ujar Dr. Sulaiman.
Ketua Panitia, Aryoni Ananta, S.Ds., M.Sn, menjelaskan bahwa persiapan kegiatan telah dimulai sejak sebulan lalu dengan melibatkan dosen muda dan mahasiswa sebagai bagian dari kepanitiaan.
Keterlibatan generasi muda, katanya, menjadi wujud nyata pembelajaran praktis sekaligus bentuk regenerasi dalam dunia seni rupa.
“Saat ini persiapan sudah mencapai sekitar enam puluh persen. Selain pameran karya seni rupa, kami juga akan mengadakan talkshow, webinar nasional, art skill demo, dan art market,” jelas Aryoni.
Menurutnya, art market kali ini bekerja sama dengan Unit Pelaksana Akademik (UPA) Wirausaha, dan akan menjadi ruang simulasi bagi mahasiswa untuk memahami potensi ekonomi kreatif di bidang seni rupa.
“Melalui art market, kita ingin menunjukkan bahwa seni rupa bukan hanya ekspresi estetika, tapi juga punya potensi besar dalam konteks industri kreatif dan kewirausahaan,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan FSRD ISI Padangpanjang, Dr. Riswel Zam, S.Sn., M.Sn, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting kampus dalam memperluas jejaring kerja sama antar lembaga, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berharap pameran ini tidak hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga menjadi ajang promosi seni dan budaya Indonesia di mata dunia. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar kegiatan ini bernilai strategis dan berkelanjutan,” ujar Dr. Riswel Zam.
Pameran berskala internasional ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat luas, pecinta seni, akademisi, hingga pelaku industri kreatif untuk hadir dan terlibat secara langsung. Selain menjadi ruang apresiasi karya, kegiatan ini juga menjadi wadah pertukaran ide, inovasi, dan penguatan ekosistem seni rupa di Tanah Air.
Dengan dukungan penuh dari sivitas akademika ISI Padangpanjang serta kolaborasi lintas negara, pameran ini menegaskan bahwa kampus seni tertua di Sumatera Barat tersebut semakin mantap melangkah menuju panggung seni global.
(*/Lucky/nadya/Fadhly)
(*/Lucky/nadya/Fadhly)
