Notification

×

Iklan

Iklan

Wujudkan Masyarakat Siaga Sehat Jiwa melalui Pemberdayaan Kader Posyandu dengan Pendekatan CMHN

31 Oktober 2025 | 09:41 WIB Last Updated 2025-10-31T02:45:18Z


Padang, Pasbana -  Kesehatan jiwa kini menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan kesehatan global. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2022) mencatat lebih dari 478 juta orang di dunia mengalami gangguan mental, dan sekitar 20% penduduk Indonesia berisiko mengalami masalah serupa (Kemenkes, 2021). 

Sayangnya, layanan kesehatan mental di tingkat komunitas masih terbatas, terutama di daerah seperti Kelurahan Ganting, Kota Padang.

Melihat kondisi ini, tim dosen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Andalas berinisiatif melaksanakan pengabdian Masyarakat berupa program Community Mental Health Nursing (CMHN) suatu pendekatan berbasis masyarakat untuk meningkatkan literasi dan keterampilan kader posyandu dalam mengenali tanda-tanda gangguan jiwa sejak dini. 

Kegiatan ini di ketuai oleh Ns. Bunga Permata Wenny, M. Kep. Pelatihan ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2025 di aula puskesmas Andalas.

Dari Sosialisasi hingga Pelatihan Lapangan, Kegiatan ini melibatkan 16 kader posyandu yang selama ini aktif di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Para kader dilatih melalui kombinasi kegiatan sosialiasi, edukasi kesehatan, serta praktik lapangan menggunakan alat skrining sederhana seperti PHQ-2, GAD-2, dan EPDS. 

Kegiatan ini dibuka oleh kepala puskesmas andalas padang yaitu ibu dr. Weni Fitria Nazulis, M. Biomed.

Adapun materi diberikan dalam Pelatihan kader ini oleh ketua IPKJI (Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia) Sumatera barat yaitu ibu Ns. Ira Erwina, M.Kep, Sp. Kep.J

Selain peningkatan pengetahuan, pelatihan juga langsung diterapkan di lapangan. Dengan menggunakan instrumen EPDS, kader berhasil menemukan bahwa sekitar 41,7% ibu pascamelahirkan menunjukkan gejala depresi ringan hingga sedang.

Temuan ini membuktikan pentingnya kemampuan kader dalam deteksi dini gangguan jiwa, terutama pada kelompok rentan seperti ibu baru.

Program CMHN ini tidak hanya meningkatkan kemampuan individu kader, tetapi juga membangun jejaring kolaboratif antara kader, puskesmas, dan perguruan tinggi. 

Ke depan, kegiatan ini akan diintegrasikan ke agenda rutin posyandu, serta dikembangkan menjadi Posyandu Sehat Jiwa yang berfokus pada skrining, edukasi, dan pendampingan warga dengan risiko gangguan mental.

Pendekatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya target 3.4 yang menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat.

Program CMHN di Ganting menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari komunitas kecil. Ketika kader posyandu diberdayakan dan diberikan pengetahuan yang tepat, mereka bukan hanya menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan, tetapi juga agen perubahan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap kesehatan jiwa.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update